Kurangi Resiko Omicron, Malaysia Tangguhkan Ibadah Umrah

Kurangi Resiko Omicron, Malaysia Tangguhkan Ibadah Umrah
Pelaksanaan umrah - internet

iniriau.com-Pemerintah Malaysia resmi menangguhkan perjalanan ibadah umroh ke Arab Saudi, mulai 8 Januari mendatang. 

Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi risiko penularan Omicron di dalam negeri, dan menekan lonjakan kasus Covid-19. 

"Langkah ini juga dapat memberikan ruang bagi pemerintah, untuk memperbaiki aturan terkait penyelenggaraan umroh, sebelum kegiatan tersebut kembali diperkenankan," ujar Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin dalam keterangan resmi Sabtu (1/1).

Jemaah umroh yang mendapat jadwal perjalanan pada 1-7 Januari 2022, masih diperbolehkan berangkat. Namun, mereka wajib menjalani karantina terpusat di fasilitas karantina atau hotel yang ditunjuk pemerintah. 

Sebelumnya, jemaah umroh dapat melakukan karantina 7 hari di tempat tinggal masing-masing.

Namun, hal ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, apabila mereka tidak patuh aturan, dapat memunculkan klaster keluarga. Bahkan, siapa pun yang datang berkunjung juga bisa tertular Covid.

"Jemaah umroh mungkin saja telah terinfeksi saat berada di Arab Saudi. Namun saat itu, masih dalam masa inkubasi. Sehingga, begitu tiba di Malaysia, hasil tesnya masih negatif," ucap Khairy.

Terkait hal tersebut, pemerintah Malaysia pun menerbitkan aturan baru bagi kedatangan jemaah umroh.  Yaitu harus melakukan tes PCR dua hari sebelum kembali ke Malaysia. Melakukan tes PCR saat tiba di Malaysia.Menjalani seluruh aturan yang ditetapkan pemerintah, selama 7 hari di pusat karantina. Sekiranya bergejala, lakukan tes antigen mandiri. Lakukan tes PCR pada hari kelima karantina. Jemaah umroh dibebaskan dari aturan karantina pada hari ke-8, jika tidak ada karantina lanjutan dan hasil tes PCR pada hari kelima dinyatakan negatif. 

"Mereka yang tidak mematuhi aturan, akan dikenai sanksi sesuai Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 (UU 342)," tegas Khairy.

Khairy juga mengimbau seluruh warga Malaysia untuk menjalankan protokol kesehatan, dan bersegera mendapatkan vaksin booster bila memenuhi syarat. Demi meningkatkan perlindungan terhadap ancaman Covid dan potensi gejala berat yang ditimbulkan.**

Sumber: Rakyat Merdeka.id

Berita Lainnya

Index