Iniriau.com, Perlis - Menginjak usianya yang ke 4 tahun, Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang berada di Negeri Perlis Malaysia kini semakin mencuri perhatian publik. Melalui kegiatan seminar internasional yang ditaja pada tanggal 26-27 November, UMAM bertekad bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga semakin dilirik para calon mahasiswa.
Dengan mengusung tema Strenghthening "Transformative Leadership for Sustainable Muhammadiyah Higher Education", kegiatan seminar internasional ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dari berbagai negara. Sebut saja seperti cucu KH Ahmad Dahlan yakni Prof DR Winai Dahlan yang merupakan Founding Director of the Halal Science Center (HSC) Chulalongkorn Universitas Thailand, SS Prof Dato' DR Mohd Asri bin Zainul Abidin selaku Mufti Negeri Perlis, Asst Prof Ahmad Omar Chapaka selalu Senior Vice Rector Universiti Fatoni Thailand, dan Assoc Prof Khairudin Aljunied dari University of Singapore.
Selain itu, juga ada sesi dialog mengenai kolaborasi antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan universitas di kawasan Asean yang disampaikan oleh Prof DR HM Nazir selalu Ketua BPH UMRI, Prof DR Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah dan Prof DR Muhammad Rozaimi Bin Ramle selaku Rektor UniSIRAJ.
Mufti Negeri Perlis, SS Prof Dato' DR Mohd Asri bin Zainul Abidin memberikan apresiasi kepada tamu undangan yang hadir. Meskj sebagian besar Negeri Perlis sedang dilanda banjir, namun kegiatan seminar internasional yang ditaja oleh UMAM tetap berjalan aman dan lancar.
"Selamat datang di Perlis, meski kondisi sedang banjir namun para tamu undangan tetap hadir. Ini merupakan banjir terburuk dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, pokoknya sangat berbeda dengan banjir yang terjadi di Jakarta dan Riau. Saya berharap kedepannya para Dosen, Dekan ataupun Rektor UMAM bisa mendidik lebih banyak mahasiswa yang bisa meraih kejayaan dan kesuksesan dunia dan akhirat," Sebut Mohd Asri Bin Zainul Abidin, Rabu (25/11).
Sementara itu, Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji menyebutkan, keberadaan UMAM sangat membanggakan PP Muhammadiyah karena telah berkontribusi bagi pendidikan islam. Kedepannya, UMAM diharapkan bisa menjadi pusat riset dunia islam.
"Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menghadiri kegiatan hari ini. Kami atas nama PP Muhammadiyah, merasa sangat bangga karena UMAM adalah universitas pertama yang didirikan Muhammadiyah di luar negeri. Selain itu, kita juga punya Sekolah Dasar Muhammadiyah di Australia. Pesan saya, UMAM harus bertahan dan melakukan perbaikan sehingga menarik perhatian generasi muda untuk datang kuliah di UMAM," Kata Bambang Setiaji.
Rektor UMAM, Saidul Amin menyebutkan, pembangunan sarana dan prasarana terus ditingkatkan sehingga diharapkan bisa menarik lebih banyak jumlah mahasiswa dari negara lain. Dirinya berharap, UMAM bisa mencetak lebih banyak lulusan yang bisa memberikan solusi terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi.
"Seminar Internasional ini sangat penting, karena tantangan perguruan tinggi Muhammadiyah ke depan sangat berat. Saya belum bisa berbuat maksimal di UMAM, karena juga harus menjalankan tugas sebagai Rektor UMRI. Saat ini, UMAM memiliki seratus lebih jumlah mahasiswa untuk program S2 dan S3 yang terdiri dari 2 fakultas dan 5 program studi. Meski masih didominasi oleh mahasiswa asal Indonesia, namun pembangunan sarana dan prasarana terus ditingkatkan," Ungkap Saidul Amin.
Dalam kesempatan ini, cucu KH Ahmad Dahlan yakni Winai Dahlan juga membahas mengenai pusat kajian sains halal, halal food dan wisata halal yang kini marak diperbincangkan. Dimana, halal center merupakan tempat atau lembaga yang berperan aktif dalam penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) sehingga dapat dipastikan bahwa produk dan layanan telah memenuhi standar halal dan bisa digunakan dalam sehari-hari. **
