Harga Minyak Dunia Turun Pasca Konflik Iran-Israel

Harga Minyak Dunia Turun Pasca Konflik Iran-Israel
Ilustrasi. (Foto: Dok. Istimewa)

Iniriau.com, JAKARTA - Harga beberapa komoditas terpantau fluktuatif pada penutupan perdagangan terakhir, Senin (15/4). Harga minyak dunia turun tipis setelah terjadi konflik Iran-Israel. Sementara harga timah berada pada tren menanjak meskipun pada penutupan perdagangan terakhir mengalami penurunan.

Minyak Mentah
Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada penutupan perdagangan Senin (15/4) setelah serangan Iran terhadap Israel. Iran adalah negara produsen dengan kapasitas lebih dari 3 juta barel minyak mentah per hari.

Dikutip dari Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman bulan Juni ditutup pada USD 90,10 per barel, turun 35 sen, atau 0,4 persen. Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei turun 25 sen, atau 0,3 persen menjadi USD 85,41 per barel.

Batu Bara
Harga batu bara terpantau naik pada penutupan perdagangan Senin (15/4). Berdasarkan bursa ICE Newcastle, harga batu bara untuk kontrak Mei 2024 naik 2,06 persen menjadi USD 133,75 per ton. Sedangkan untuk kontrak Juni 2024 naik 2,35 persen menjadi USD 136 per ton.

Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau turun. Dikutip dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak Mei 2024 turun 1,05 persen menjadi MYR 4.254 per ton. Sedangkan harga CPO kontrak Juli 2024 turun 0,5 persen ke level MYR 4.122 per ton.

Nikel
Harga nikel naik tipis pada penutupan perdagangan Senin (15/4). Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup naik 0,27 persen menjadi USD 17.846 per ton.

Harga tertinggi nikel berdasarkan LME di bulan April ini mencapai USD 18.364 per ton pada Rabu (10/4), setelah berada di level USD 17.030 per ton pada awal April.

Timah
Harga timah turun 0,38 persen pada penutupan perdagangan Senin (15/4). Harga timah berdasarkan situs LME ditutup menjadi USD 32.230 per ton.

Meski mengalami penurunan tipis, harga timah dalam sebulan terakhir mengalami tren kenaikan. Harga timah pada 20 Maret 2024 di level USD 27.230 per ton, dan mulai merangkak naik signifikan mulai dari USD 28.795 per ton pada 5 April, hingga menyentuh USD 32.353 per ton pada 12 April.**

#Bisnis

Index

Berita Lainnya

Index