10 Kebiasaan Penyebab Kanker, Salah Satunya Traveling Naik Pesawat

10 Kebiasaan Penyebab Kanker, Salah Satunya Traveling Naik Pesawat
Penumpang duduk di pesawat (ilustrasi:net)

iniriau.com, JAKARTA - Pola makan tertentu kerap dianggap sebagai biang kerok penyebab kanker. Padahal, faktor pemicu kanker bukan cuma pola makan. Ada beberapa kebiasaan penyebab kanker yang perlu diwaspadai. Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini membuat tubuh terpapar oleh senyawa tertentu yang bisa memicu kanker.

Kanker sendiri merupakan penyakit kronis dan mematikan yang disebabkan oleh pertumbuhan tak terkendali dari sel abnormal di dalam tubuh. Sel kanker bisa menyebar dari satu titik ke titik lainnya.

Jika tak ditangani sejak dini, upaya pengobatan kanker bisa jadi sia-sia.
Kebiasaan penyebab kanker

Jangan hanya fokus menjaga pola makan, Anda juga perlu menghindari beberapa kebiasaan penyebab kanker berikut ini, melansir Best Life Online.

Membiarkan stres berlarut-larut

Memang, stres adalah salah satu kondisi yang tak bisa dihindari setiap individu dalam kehidupan. Tapi, jangan sampai stres dibiarkan bercokol di pikiran dalam waktu lama.

Pada dasarnya, stres tidak secara langsung bisa menyebabkan kanker. Namun, laman National Cancer Institute Amerika Serikat mencatat, respons tubuh terhadap stres seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung cepat, dan melonjaknya kadar gula darah dapat menyebabkan kanker jika tidak ditangani.

Selain itu, para peneliti juga telah menemukan hubungan antara stres dan kanker. Stres kronis cenderung membuat seseorang merokok, makan berlebih, tak banyak bergerak, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan pemicu kanker lainnya.

Jarang sikat gigi

Menyikat dan melakukan flossing gigi jadi salah satu kebiasaan sehat yang perlu diikuti. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa penyakit gusi dikaitkan dengan peningkatan risiko 24 persen untuk kanker paru-paru dan usus.

Malas gerak

Ingin menurunkan risiko kanker? Jangan malas menggerakkan tubuh Anda. Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute tahun 2014 lalu menemukan, setiap dua jam tubuh yang tak bergerak dapat meningkatkan risiko kanker. Lebih detail, kebiasaan itu memicu risiko kanker usus besar 8 persen, kanker endometrium 10 persen, dan kanker paru-paru 6 persen.

Main HP sampai larut malam dan tertidur

Sebuah analisis yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives tahun 2010 lalu menemukan, cahaya buatan yang terpancar dari layar gawai terkait dengan kanker payudara dan prostat.

Menyalakan lilin aromaterapi

Menyalakan lilin aromaterapi memang bisa memberikan efek tenang. Boleh-boleh saja sebenarnya, asal jangan dijadikan kebiasaan yang sering dan rutin dilakukan.

Environmental Protection Agency (EPA) AS mengatakan, lilin beraroma mengandung bahan kimia yang berpotensi berbahaya seperti benzena dan toluena. Menghirup keduanya secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker.

Membakar dupa aromaterapi

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer pada tahun 2008, asap yang dihasilkan dari pembakaran dupa dapat menyebabkan kanker.

Studi tersebut dilakukan terhadap 60 ribu individu sehat berusia 45-74 tahun. Studi menemukan, penggunaan dupa dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko munculnya sel kanker pada saluran pernapasan.

Mencuci baju

Mencuci baju sebenarnya sah-sah saja. Tapi, Anda perlu memperhatikan kandungan dalam deterjen yang digunakan.

Para ahli menemukan, beberapa deterjen yang umum digunakan mengandung 1,4-Dioksana. Nama terakhir merupakan bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker

Dalam penelitian sebelumnya, hewan yang terpapar senyawa tersebut mengalami tumor hati, dibandingkan dengan hewan yang tidak terpapar.

Jadi, pastikan Anda memilih yang tepat. Periksa label kandungan dalam deterjen sebelum membelinya.

Sering makan nasi

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada tahun 2018 lalu menemukan, beras jadi ancaman nyata untuk kesehatan. Gara-garanya senyawa arsenik yang ditemukan pada sejumlah beras.

Arsenik pada beras pada dasarnya tidak mematikan, hanya saja bisa memicu kanker. Meski kadar arsenik pada beras bervariasi di seluruh dunia, namun Anda tetap perlu mewaspadainya.

Sebagai pilihan yang lebih sehat, ganti asupan karbohidrat Anda dengan gandum, ubi, atau kentang.

Lebih suka daging yang gosong

Dalam hal makanan yang dibakar, beberapa orang lebih menyukai yang gosong. Namun, memasak daging dengan suhu tinggi dapat membentuk bahan kimia yang menyebabkan perubahan pada DNA. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Oleh karena itu, bakarlah daging secukupnya, tak perlu terlalu lama hingga kehitaman.

Traveling menggunakan pesawat

Banyak destinasi-destinasi wisata yang harus ditempuh dengan menggunakan pesawat. Namun jangan salah, ada dampak negatif dari kebiasaan ini. Terlalu sering bepergian dengan menggunakan pesawat menyebabkan Anda terpapar radiasi UV tingkat tinggi. Artinya, individu yang sering bepergian dengan pesawat memiliki risiko terkena kanker kulit.

Hal ini ditemukan dalam studi yang diterbitkan di JAMA Dermatology pada 2015 lalu. Studi menemukan, pada ketinggian 30 ribu kaki, tingkat sinar UV melonjak dua kali lipat dibandingkan dengan tingkat di daratan.

Demikian beberapa kebiasaan penyebab kanker yang jarang disadari.**
 

#Minum

Index

Berita Lainnya

Index