Bos Sriwijaya Air Nyusul Harvey Moeis Jadi Tersangka Korupsi PT Timah

Bos Sriwijaya Air Nyusul Harvey Moeis Jadi Tersangka Korupsi PT Timah
Kejagung tetapkan lima tersangka baru kasus korupsi PT Timah (foto:net)

iniriau.com, JAKARTA -  Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menetapkan lima tersangka baru kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk Tahun 2015-2022. 
Pengumuman tersangka baru korupsi lima tersangka baru dalam  tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah disampaikan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung), Kuntadi,  Jumat (26/4/2024).

"Tim penyidik memandang telah ditemukan alat bukti yang cukup setelah dilakukan pemeriksaan. Sehingga pada hari ini kami tetapkan lima orang tersangka,” kata Kuntadi dalam konferensi pers, Jumat malam.

Satu diantara lima tersebut yaitu bos Sriwijaya Air Hendry Lie menyusul Harvey Moeis yang ditetapkan Kejagung tersangka korupsi PT Timah. 
Kejaksaan Agung menetapkan Hendry Lie sebagai tersangka kasus korupsi PT Timah (Persero) tbk. Dia diketahui sebagai pendiri perusahaan penerbangan PT Sriwijaya Air tahun 2022 lalu.

Selain Hendry Lie, kakaknya Chandra Lie dan kedua adiknya Andy Halim dan Fandy Jingga ikut mendirikan perusahaan. Sebagai informasi, Fandy Jingga juga ditetapkan Kejagung sebagai tersangka.

Hendry dan Fandy juga berada di dalam PT Tinindo Internusa (TIN). Hendry merupakan beneficiary ownership atau pemilik manfaat dan Fandy merupakan Marketing perusahaan

Sementara itu, Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) telah memanggil 14 orang saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022.

Hanya satu orang tidak memenuhi panggilan yakni HL. Ternyata saksi bertambah menjadi 158 orang setelah dilakukan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan dan berdasarkan alat bukti, penyidik mengumumkan 5 orang tersangka. Total terdapat 21 orang tersangka, termasuk perkara Obstruction of Justice.

Kelima tersangka adalah HL selaku Beneficiary Owner PT TIN, FL selaku Marketing PT TIN, SW selaku Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 hingga 2019, BN selaku Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak 2019, dan AS selaku Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2020 hingga 2021 & Definitif hingga sekarang.

Hendry dan Fandy disebut ikut serta dalam kerja sama penyewaan peralatan processing peleburan timah dengan PT Timah Tbk. Keduanya juga dikatakan membentuk CV BPR dan CV SMS sebagai perusahaan boneka untuk melaksanakan kegiatan ilegalnya.

Kelima tersangka terjerat Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.**
 

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index