iniriau.com, BENGKALIS – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bengkalis menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Bengkalis, Jalan Antara, Rabu (3/9/2025). Mereka mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam menyelesaikan persoalan transportasi penyeberangan Roll On Roll Off (Roro) Bengkalis–Pakning yang kian memprihatinkan.
Antrean panjang kendaraan yang ingin menyeberang kini sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Untuk bisa menyeberang, warga harus rela menunggu hingga lima sampai enam jam. Bahkan sempat terjadi kondisi nyaris lumpuh total, ketika hanya satu unit kapal Roro yang beroperasi di jalur tersebut.
Kondisi ini turut mendapat perhatian serius dari Bupati Bengkalis, Kasmarni. Ia bahkan menyebut situasi penyeberangan Roro saat ini berada pada level kritis.
“Situasinya sudah kritis. Kami terus berkoordinasi dengan pihak ASDP agar segera menambah armada Roro,” ujar Kasmarni saat meresmikan ruang rawat inap tahanan dan narapidana di RSUD Bengkalis, baru-baru ini.
Mahasiswa yang turun ke jalan menilai lambannya penanganan pemerintah membuat keresahan masyarakat semakin besar. Hingga aksi berlangsung, orasi mahasiswa terus bergema, namun belum ada satu pun anggota DPRD Bengkalis yang keluar menemui massa.**
.jpeg)