Mengenal Buraq, Kendaraan Rasulullah saat Isra dan Mi’raj

Mengenal Buraq, Kendaraan Rasulullah saat Isra dan Mi’raj
Ilustrasi Buraq, Kendaraan Isra Mi’raj yang Digunakan Rasulullah SAW ( (Foto: istimewa)

Iniriaucom, PEKANBARU - Isra Miraj adalah kejadian luar biasa dan merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Beliau diundang secara langsung oleh Allah SWT untuk menghadap-Nya dan menerima perintah salat.

Pada peristiwa tersebut, Rasulullah SAW diangkat menuju langit untuk diperlihatkan bagaimana kekuasaan Allah SWT, surga, neraka, dan lain sebagainya.

Meski sulit dipercaya dan diterima oleh akal manusia, namun sebagai mukmin yang beriman, kita wajib mengimani peristiwa ini. Sebab Allah SWT sendiri sudah berfirman dalam surah An-Najm ayat 13-18 yang berbunyi,

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

Artinya: "Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar."

Dilansir detikHikmah, dalam beberapa hadist dijelaskan dalam perjalanan tersebut, Rasulullah SAW mengendarai buraq, hewan yang bentuknya lebih kecil dari kuda tapi lebih besar dari keledai dengan sayap di kedua sisi tubuhnya. Memiliki warna putih dan setiap kali melangkah, jauhnya sama dengan jarak pandang.

Dijelaskan juga dalam hadits, kendaraan ini dapat melaju dengan sangat cepat dan membantu Rasulullah SAW mempersingkat waktu perjalanan hanya dalam satu malam.

Menukil buku Ayat-Ayat Cahaya oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., buraq dalam bahasa Arab berarti cahaya atau kilat. Buraq adalah sesosok makhluk tunggangan ajaib yang membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Miraj yang dikenal dengan peristiwa Isra' Mi'raj.

Dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah buraq diartikan sebagai binatang kendaraan Nabi Muhammad SAW. Binatang ini berbentuk seperti kuda bersayap kiri kanan. Dalam penggunaan yang umum, buraq merujuk kepada burung cendrawasih, yang didefinisikan oleh kamus sebagai burung surga (bird of paradise).

Menurut Imam An-Nawawi, mengutip Az-Zubaidi di dalam kitabnya Mukhtasar Al-'Ain, bahwa buraq adalah hewan yang digunakan oleh para nabi sebagai kendaraan mereka. Mengapa dikatakan buraq? Untuk menggambarkan kecepatannya karena sifatnya yang cepat seperti cahaya dan kilat. Selain itu buraq dipercaya memiliki bulu berwarna putih.

Istilah barqu yang merupakan kata dasar dari buraq yang berarti kilat tersebut bisa ditemukan dalam beberapa surat dalam Al-Qur'an. Salah satunya pada surat Al-Baqarah ayat 20:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinarnya, dan ketika gelap menyelimuti mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, Dia pasti bisa mencabut pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Berikut hadits sahih yang menjelaskan mengenai buraq. Hadits dari Malik bin Sha'sha'ah, Rasulullah menceritakan kejadian Isra' Mi'raj. Salah satu cuplikan kisahnya:

"Dibawakan kepadaku binatang tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bagal dan lebih tinggi dari pada keledai, yaitu buraq." (HR. Bukhari)

Sedangkan dalam hadits lain, banyak yang memaknai buraq sebagai sebuah tunggangan atau kendaraan Rasulullah SAW. Seperti hadits yang dikutip dari buku Hadis Qudsi Firman Allah yang Tak Tercantum dalam Al-Qur'an oleh Kasim, Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bercerita,

"Dibawakan kepadaku buraq, sejenis binatang berwarna putih, dengan tubuh yang lebih besar dari pada kedelai dan lebih kecil dari pada bagal. Langkah kakinya sejauh matanya memandang. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya."

"Aku menaikinya dan Jibril membawa aku berjalan hingga sampai di Baitul Maqdis. Kemudian aku menambatkan binatang itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan binatang tunggangannya. Aku masuk ke masjid dan melakukan sholat dua rakaat di dalamnya, setelah itu aku keluar. (HR. Muslim)

Berita Lainnya

Index