.jpeg)
iniriau.com- Miliarder Cina Zhang Yiming yang merupakan salah satu pendiri induk perusahaan TikTok, ByteDance dilaporkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO. Langkah itu menjadikan Zhang sebagai pengusaha teknologi muda terbaru di China yang berhenti saat memimpin perusahaan yang sedang naik daun.
Zhang mendirikan ByteDance, perusahaan induk Tiktok di Beijing sembilan tahun lalu. Namun, dia mengumumkan akan beralih ke peran baru di perusahaan pada akhir tahun ini dan menyatakan akan 'fokus pada strategi jangka panjang'.
"Sejak awal tahun ini, saya telah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan tentang cara yang lebih baik untuk mendorong terobosan jangka panjang yang nyata," tulis Zhang dalam sebuah surat kepada karyawannya.
Zhang mengklaim membuat keputusan setelah beberapa bulan berpikir. Pilihan melepas rutinitasnya sebagai CEO diharapkan akan memungkinkan dia untuk memiliki dampak yang lebih besar bagi hal lain.
Liang Rubo, salah satu pendiri dan kepala sumber daya manusia ByteDance dilaporkan akan menggantikan Zhang sebagai CEO.
Keputusan Zhang untuk keluar mungkin tampak aneh, terutama jika dibandingkan dengan jalur yang diikuti oleh rekan-rekannya di perusahaan teknologi Barat. Terlebih, ByteDance telah mengalami peningkatan pesat selama beberapa tahun terakhir.
Zhang mengawasi beberapa akuisisi besar yang membantu ByteDance menjadi mendunia, termasuk kesepakatan akuisisi Musical.ly pada tahun 2017, aplikasi berbagi video yang digabungkan ByteDance dengan TikTok.
Popularitas aplikasi andalannya itu telah meledak, menjadi satu-satunya aplikasi buatan China yang mendapatkan daya tarik signifikan di luar negara asalnya.
Di Amerika Serikat, jumlah pengguna TikTok mencapai 100 juta. ByteDance dilaporkan sedang mempertimbangkan IPO besar-besaran. Perusahaan tersebut ditaksir telah bernilai US$250 miliar atau Rp3.594 triliun (kurs Rp14.377).
Selain Zhang, pendiri perusahaan e-commerce Pinduoduo Colin Huang Zheng mengumumkan bahwa ia akan mundur sebagai CEO untuk mengejar tujuan lain, yakni impian masa kecilnya untuk menjadi ilmuwan atau peneliti.
Colin telah membawa Pinduoduo dari nol menjadi platform yang mampu bersaing dengan Alibaba dalam waktu kurang dari satu dekade.**
Sumber : CNNindonesia
