Gerhana Matahari Total Bakal Terjadi Jelang Lebaran

Gerhana Matahari Total Bakal Terjadi Jelang Lebaran
Ilustrasi -net

iniriau.com, JAKARTA - Sejumlah fenomena langit langka bakal menghiasi cakrawala menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, termasuk Gerhana Matahari Total (GMT) pada Senin (8/4). Beberapa fenomena langit dapat disaksikan tanpa alat bantu seperti teropong atau teleskop. Namun, beberapa fenomena memerlukan alat bantu agar pengamatan bisa lebih baik.

Fenomena langit jelang Lebaran 2024 pertama yaitu Gerhana Matahari Total. Dimana diperkirakan akan jatuh pada 8 April atau masih masuk waktu Ramadhan 2024. Gerhana ini terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari.Namun, fenomena ini tak bisa dinikmati di Indonesia.

Dengan jalur yang dimulai di Samudera Pasifik dan melintasi wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Arktik. Gerhana ini akan membayangi sebagian Amerika Serikat, dari Texas hingga Maine.

Gerhana Matahari Total tahun ini diprediksi akan berlangsung paling lama hingga 4 menit 28 detik di sekitar barat laut Torreón, Meksiko.

Kemudian Komet Setan atau merupakan komet langka dan masif yang akan melewati Bumi untuk pertama kalinya dalam 71 tahun. Kemungkinan, komet ini akan terlihat pada periode yang sama dengan Gerhana Matahari Total yakni 8 April. Komet Setan diperkirakan akan memiliki diameter 17 kilometer, atau 10,5 mil.

Saat bersamaan dengan Gerhana Matahari Total, komet ini akan nampak semakin terang. Nantinya, Komet Setan akan menuju perihelion (jarak terdekat dengan Matahari di jalur orbit benda langit) pada 21 April. Posisinya yang berjarak dari Matahari akan membuatnya kurang terlihat dibandingkan pada saat gerhana.

Terakhir Puncak siklus Matahari atau Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) di lembaga kemaritiman dan atmosfer AS (NOAA) memprediksi puncak aktivitas Solar Cycle 25, yang dikenal sebagai 'solar maksimum', itu diprakirakan terjadi antara Januari dan Oktober 2024.

Revisi prediksi ini menjadi kabar baik bagi penikmat fenomena langit karena Gerhana Matahari Total pada 8 April yang akan terjadi mendekati titik maksimum Siklus Matahari.

Ketika Bulan menutupi seluruh piringan Matahari saat fase gerhana total terjadi, atmosfer luar Matahari atau korona akan terlihat oleh pengamat.

Selama aktivitas matahari meningkat, korona menjadi sangat aktif dan pengamat berpotensi dapat melihat tonjolan Matahari berupa lingkaran plasma raksasa yang memanjang keluar dari Matahari. Bentuknya akan seperti bintik merah muda terang di tepi bintang.**
 

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index