PEKANBARU, - Pasca digelarnya aksi demo di kantor Pertamina oleh mashasiswa se-Riau, akhirnya pihak Pertamina menyepakati akan menuntaskan masalah kelangkaan Premiun dalam tiga hari. Hal ini disampaikan Neil Saputra, salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam BEM UIN Susqa Pekanbaru.
"Dalam aksi ini kita ingin menyampaikan kepada pemerintahan Jokowi, bahwa kelangkaan BBM khususnya premium sangat mencekik warga. Apalagi, pemerintah pusat tidak pernah membatasi quota BBM di Riau," ujar Neil Saputra.
Dia juga menyebutkan, kelangkaan premium di bumi lancang kuning sangat membingungkan. Tak heran akalu muncul dugaan adanya mafia minyak yang ikut bermain. "Bingung kita. Apakah ada oknum-oknum atau mafia dibelakang kelangkaan premium ini?" tanya Neil.
Sementara, Pramono selaku Manager Branch Marketing pertamina di Riau menyampaikan, untuk kelangkaan premium, pihaknya meminta waktu 1 minggu untuk penambahan quota di Propinsi Riau, dan untuk harga pertalite pihaknya akan mendatangkan orang yang berwenang dalam penentuan harga.
Pihak mahasiswa memaksa untuk kelangkaan premium segera di selesaikan dalam jangka waktu 3 hari, dan untuk kenaikkan harga pertalite mahasiswa meminta untuk dipertemukan segera dalam jangka waktu secepatnya.
Pihak pertamina menyanggupi permintaan mahasiswa dengan jangka waktu 7 hari untuk mendatangkan orang yang bertanggungjawab terkait harga BBM.
Kesepakatan ini di tuang dalam surat perjanjian bermaterai 6000 dan ditandatangani oleh presiden UR.
Sumber: mentariindra
.jpeg)
