Jelang Pilpres, Teror Guncang Prancis

Jelang Pilpres, Teror Guncang Prancis
Jelang Pilpres, Teror Guncang Prancis

PARIS – Teror mengguncang Kota Paris tiga hari menjelang pemilihan presiden (pilpres) Prancis. Kamis malam waktu setempat (20/4) atau kemarin dini hari WIB (21/4/17) lalu, seorang pria menembak mobil polisi dan menewaskan seorang petugas. Pelaku lantas menembak dua polisi dan seorang turis sebelum akhirnya berhasil dilumpuhkan.

”Serangan terjadi di Champs-Elysees sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan mobil polisi. Pelaku keluar dari mobilnya sambil melepaskan tembakan ke arah polisi,” terang Jubir Kementerian Dalam Negeri Prancis Pierre Henry Brandetdalam jumpa pers.

Timah panas yang dimuntahkan dari senapan otomatis oleh pelaku merenggut nyawa seorang polisi. Brandet menyebut polisi yang tertembak itu berusia 30 tahun. Setelah menghabisi seorang polisi, pelaku melarikan diri sembari menembaki petugas lain. Aksi pelaku itu memicu baku tembak sengit. Dalam baku tembak yang berlangsung singkat tersebut, polisi berhasil menembak mati pelaku. Tapi, dua petugas dan seorang turis perempuan tertembak peluru pelaku. Menurut jaksa penuntut umum Paris, Francois Molins, salah seorang polisi yang tertembak sempat mengalami masa kritis.

”Tapi, sekarang kondisinya sudah lebih baik,” katanya.

Dia mengidentifikasi pelaku sebagai Karim Cheurfi. Pria berkewarganegaraan Prancis itu sudah cukup lama berada dalam pengawasan intelijen. Selain radikal, dia juga diawasi karena punya catatan pelanggaran kriminal yang tidak sedikit.

Salah seorang sumber yang dekat dengan penyidik mengatakan, pelaku pernah menyerang polisi pada 2001. Saat itu kendaraan yang dia kemudikan dicegat polisi. Karena tidak terima, dia lantas melawan dan melepaskan tembakan dari pistol pribadi ke arah petugas. Polisi lain kemudian meringkusnya. Saat itulah dia mengambil senjata si polisi dan langsung menembaknya.

Selain menyerang polisi, Cheurfi pernah berurusan dengan hukum karena terlibat tindak kriminal lain. Di antaranya, aksi kekerasan, percobaan pembunuhan, dan perampokan bersenjata. Februari lalu pria 39 tahun yang tercatat sebagai penduduk Kota Paris itu sempat mendekam di tahanan. Dia ditangkap karena diduga hendak membunuh seorang polisi. Tapi, dia bebas lantaran polisi tidak punya cukup bukti.

Kamis malam itu ISIS langsung mengklaim serangan yang hanya berjarak beberapa meter dari tetenger Prancis, Arc de Triomphe, tersebut. Melalui media propagandanya Amaq, kelompok radikal yang kali pertama muncul di perbatasan Iraq dan Syria itu menyatakan bahwa teror di jantung Paris itu dilancarkan Abu Yousuf Al Baljiki alias Abu Yousuf of Belgia.  Klaim ISIS itu membuat aparat Negeri Menara Eiffel yakin bahwa ada pelaku lain yang masih berkeliaran. Karena itu, penjagaan di seluruh perbatasan Prancis dilipatgandakan. Polisi juga mengerahkan lebih banyak personel untuk berpatroli di tempat-tempat strategis. Prioritas aparat adalah memburu pelaku lain. Kamis malam itu petugas mengamankan tiga kerabat dan teman Cheurfi.

Saat teror terjadi, tiga kandidat unggulan pilpres Prancis terlibat debat seru di televisi. Acara debat pamungkas sebelum pencoblosan Ahad (23/4) itu disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru Prancis. Begitu mendengar kabar serangan maut di Champs-Elysees, tiga kandidat Francois Fillon, Emmanuel Macron, dan Le Pen membatalkan seluruh rangkaian kampanye Jumat.

Le Pen, satu-satunya kandidat perempuan sekaligus salah satu yang diunggulkan, menjadikan teror Champs-Elysees sebagai amunisi baru kampanyenya. Kemarin dia menyerukan penutupan seluruh masjid di Prancis dan pengusiran para ulama radikal dari negerinya. ”Mereka yang masuk daftar pengawasan intelijen karena keradikalannya juga sebaiknya diusir dari Prancis atau kewarganegaraannya dicabut,” tegasnya.

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir menyatakan Indonesia mengecam aksi teror yang terjadi di Paris itu. Sejauh ini, kata Tata, KBRI Paris tidak mencatat adanya WNI yang menjadi korban. Namun, demi keamanan, KBRI Paris sudah menyampaikan ke masyarakat Indonesia yang berada di Paris untuk menghindari lokasi kejadian.



sumber; riaupos.co


Berita Lainnya

Index