Krisis Korea Memanas

Batal Uji Rudal, Korut Pamer Amunisi Perang

Batal Uji Rudal, Korut Pamer Amunisi Perang
Inilah salah satu amunisi perang yang dipamerkan secara terbuka kepada dunia kemarin oleh Korea Utara. Misil balistik ini diarak dalam parade militer di Pyongynag, 15 April 2017.

PYONGYANG – Apa yang menjadi pemicu ketegangan di semenanjung Korea, yakni uji coba rudal dan percobaan nuklir, ternyata tak jadi dilakukan. Namun, Korea Utara secara terbuka malah memamerkan amunisi tempurnya itu kepada dunia.

Semula, memang banyak yang memprediksi bahwa Korea Utara bakal melakukan percobaan nuklir ke enamnya hari Sabtu(15/4/17), dan terkait itu Amerika Serikat memperagakan ancaman kekuatan militer yang kredibel di kawasan itu. Bahkan China meningkatkan pembatasan ekonomi terhadap sekutunya yang ekonominya sangat bergantung pada China itu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kemarin tampil penuh percaya diri saat memimpin parade militer merayakan hari lahir pendiri negara itu, yang juga kakeknya, mendiang Kim Il-sung. Hari libur paling penting negara tersebut juga dinamakan Hari Matahari.

“Kim Jong-un semula berencana melawan Amerika, tetapi memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut,” kata pembelot yang analis Korea Utara Ahn Chang-il pada Institut Dunia bagi Pengkajian Korea Utara.

Perkiraan bahwa Korea Utara bakal melakukan percobaan nuklir semakin kuat pekan ini, berdasarkan laporan mengenai kegiatan di tempat percobaan nuklir Punggye-ri belakangan ini, dan pola percobaan militer yang provokatif oleh Pyongyang, pada waktu lalu yang bertepatan dengan hari lahir pendiri negara tersebut.

Sejak Januari tahun 2016, tidak tanggung-tanggung, Pyongyang menggeber dua percobaan nuklir dan berusaha berkali-kali meluncurkan misil balistik jarak menengah dan jarak jauh.

Pamerkan Amunisi Perang

Kendati batal menguji-coba persenjataan perangnya, Korea Utara kemarin justru memboyong sebagian besar amnuisi perangnya itu mengikuti parade militer dalam rangka "Hari Matahari."

Jika dalam uji-coba kerap tidak diketahui secara pasti jenis senjata yang mengalami eksperimen, maka kemarin Korea Utara justru secara terbuka memamerkan peralatan militernya kepada seluruh dunia.

Bertempat di lapangan Kim Il-sung, pemimpin muda negara itu, Kim Jong-un menyaksikan barisan tank, peralatan peluncur ganda roket dan persenjataan lainnya berparade.

Para analis senjata mengatakan mereka yakin sebagian misil yang dipamerkan adalah jenis baru misil balistik antar-benua, ICBM, termasuk misil berbahan bakar padat yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam, yang membuatnya sulit untuk dideteksi.

Juga dipamerkan, kata para analis, adalah misil jarak menengah , yang cukup kuat untuk menjangkau pangkalan udara Amerika Serikat di Guam, dan misil jarak-menengah berbahan bakar padat yang dapat ditembakkan dari peluncur yang mampu berpindah-pindah di darat, yang juga membuatnya sulit untuk dideteksi sebelum peluncuran.

Pesawat-pesawat tempur juga unjuk kebolehan dengan terbang dalam formasi di atas Lapangan Kim Il-sung di mana perayaan hari itu diadakan.

Pyongyang, dengan kekuatan yang dimilikinya ini, berani  menanggapi secara langsung ancaman baru Presiden Amerika Donald Trump untuk “mengatasi” ancaman nuklir Korea Utara di tengah-tengah dugaan uji coba nuklir yang bisa dilakukan sewaktu-waktu.

“Balasan terkeras kami terhadap Amerika dan pendukungnya akan dilakukan dalam bentuk demikian tanpa ampun sehingga pelaku agresi tidak bertahan hidup,” begitulah bunyi ancaman yang disampaikan juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea.

“Dalam situasi sulit sekarang, Amerika harus bersikap masuk akal dan membuat pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah,” lanjut pernyataan itu yang dimuat oleh kantor berita resmi Korea Utara, dan kemudian disiarkan oleh stasiun radio negara itu.(voice of america/zar/riaupos.co)


Berita Lainnya

Index