Kecam Provokasi Amerika

Tantang AS, Korut Siapkan Serangan Nuklir

Tantang AS, Korut Siapkan Serangan Nuklir
Di antara amunisi perang yang kemarin ditampilkan secara terbuka kepada dunia dalam parade di Pyongyang, Korea Utara

PYONGYANG – Hari Sabtu kemarin memang dimanfaatkan betul oleh Korea Utara yang dalam pekan terakhir ini memicu ketegangan terkait rencana percobaan nuklirnya dan ancaman Amerika untuk menyudahinya.

Korea Utara yang memamerkan sebagian besar kekuatan militernya, secara lantang memberi peringatan kepada Amerika Serikat untuk tidak melakukan aksi provokatif di kawasan tersebut, dengan mengatakan negara itu siap membalas dengan serangan nuklir..

Pernyataan itu disampaikan seiring dengan peringatan kelahiran pendiri negara itu, presiden Kim Il-sung yang ke-105 tahun. Peringatan dimeriahkan parade tentara, kendaraan lapis baja dan perlengkapan militer di lapangan Kim il-sung, Pyongyang, Sabtu (15/04/17) untuk mempertontonkan kekuatannya.

Parade tersebut dilakukan, ditengah spekulasi yang menyebutkan pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un, bisa saja memerintahkan uji coba nuklir kembali.

"Kami bersiap untuk merespons sebuah perang habis-habisan dengan perang habis-habisan pula," kata pejabat militer Korea Utara Choe Ryong-Hae, dengan menambahkan :"Kami siap untuk membalas dengan serangan nuklir gaya kami untuk melawan segala serangan nuklir."

Korea Utara menggelar kekuatan militer yang besar pada parade, Sabtu (15/04/17) ini ditengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan di kawasan yang dapat memicu konflik dengan AS.

Barisan marching band militer dan pasukan berpawai ke lapangan Kim Il-sung yang terletak di jantung kota Pyongyang. Salah satu yang dipamerkan dalam parade itu, diperkirakan peluncur rudal balistik bawah laut, yang dapat dikembangkan sebagai hulu ledak nuklir yang dapat menjangkau sasaran di seluruh dunia.

Parade itu dengan jelas menunjukkan bagaimana pentingnya program nuklir dan merupakan ambisi masa depan Korea Utara, yang terus mengabaikan tekanan dari AS untuk menghentikan program senjata nuklirnya.

Ketegangan kedua negara meningkat setelah militer AS baru-baru ini memerintahkan pasukan angkatan laut untuk bergerak ke semenanjung Korea.

Korea Utara telah melancarkan lima uji coba nuklir dan sejumlah rangkaian peluncuran rudal. Para ahli dan pejabat pemerintah yakin negara itu tengah mengembangkan rudal hulu ledak nuklir yang dapat menjangkau AS.

Ketegangan di Semenanjung Korea ini merisaukan sekutu dekatnya, China. Menlu negara tirai bambu itu memperingatkan "konflik dapat pecah kapan saja", dan menambahkan jika perang terjadi tidak akan ada pemenang.

Sedangkan sekutu utama lainnya, Rusia, juga mencermati setiap perkembangan di sekitar Korea Utara dengan “keprihatinan besar.”

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, Jumat (14/4/17) lalu, bahwa Rusia menyerukan agar semua pihak menahan diri dan tidak melakukan aksi provokatif. Dia menekankan bahwa krisis hanya bisa diselesaikan dengan cara politis dan diplomatis.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov memperingatkan Amerika Serikat bahwa usaha yang mengandalkan kekuatan untuk menekan Korea Utara tidak akan membantu.          

 

(BBC/VoA/zar/riaupos.co)


Berita Lainnya

Index