Beratnya Setara Jet Tempur F16

Ledakan Induk Segala Bom Setara 11 Ton TNT

Ledakan Induk Segala Bom Setara 11 Ton TNT
Ledakan Induk Segala Bom Setara 11 Ton TNT

KABUL - Amerika Serikat telah menjatuhkan bom terbesar jenis GBU-43 / B Massive Ordnance Air Blast (MOAB), atau dikenal sebagai ‘Mother of All Bombs’ alias Induk segala bom, di kubu ISIS  di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.

Ini adalah pertama kalinya bom yang dikembangkan di hari-hari awal perang Irak, telah digunakan dalam pertempuran.

Bom seberat  9,8 ton ini merupakan  senjata non-nuklir terbesar yang ada  di gudang senjata Amerika, seperti dijelaskan  GlobalSecurity.org  yang berbasis di AS sebagai  senjata yang “besar, kuat dan akurat.”

Ini adalah bom pembongkar yang mengandung 18.700 pound (8.480 kilogram) dari bahan peledak jenis H6, yang menurut penjelasan di kanal itu, hasil ledakannya setara dengan 11 ton TNT.

Dengan panjang sembilan meter (30 kaki) serta  garis tengah (diameter) satu meter, menurut GlobalSecurity.org, itu merupakan  senjata udara terbesar yang pernah ada dalam sejarah. Popular Mechanics menggambarkannya sebagai bom yang beratnya setara bobot  jet tempur F-16.

Dipandu oleh GPS, bom itu dijatuhkan dari ruang kargo pesawat pengangkut C-130  dengan dibantu parasut agar jatuhnya sedikit melambat,  yang berarti dapat digunakan dari ketinggian yang lebih maksimal, yang tentu saja memungkinkan  pilot AS lebih banyak waktu untuk mencapaiketinggian yang aman
.
Peledak ini juga dikenal sebagai  bom concussive, yang berarti dirancang untuk meledak sebelum menyentuh tanah. Kulit aluminium tipis yang membalutnya amat membantu untuk memaksimalkan radius ledakan dan menghasilkan gelombang kejut yang menurut Wired.com  dapat mencapai hingga 150 meter.

Bom super Ini dikembangkan pada tahun 2002-2003 oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Dynetics  yang berbasis di Alabama  yang bermitra dengan Air Force Research Lab (AFRL).

Website itu mengulas,  konsep awal bom dikembangkan menjadi desain rinci dalam waktu hanya tiga bulan, dan berhasil diuji tiga kali dalam 13 hari. Ini pertama kali diproduksi untuk digunakan dalam hari-hari awal perang Irak.

Menurut Angkatan Udara AS, terakhir kali MOAB diuji pada tahun 2003, di mana awan jamur besar yang timbul akibat ledakannya bisa dilihat dari jarak 20 mil (32 kilometer) jauhnya.

Angkatan Udara AS mengatakan target pemboman hari Kamis adalah sebuah kompleks terowongan di distrik Achin di provinsi Nangarhar Afghanistan timur, yang diyakini sebagai  sarang  militan ISIS  di perbatasan dengan Pakistan.

Gubernur distrik Esmail Shinwari mengatakan bom mendarat di daerah Momand Dara sementara kementerian pertahanan mengatakan, serangan itu menewaskan sedikitnya 38 militan ISIS. Belum ada rincian tentang seberapa parah kerusakan yang ditimbulkannya.

Daerah ini sangat terpencil dan bertopografi pegunungan, tidak dapat diakses oleh pasukan pemerintah. Lokasi ini adalah bagian utara dari Tora Bora, jaringan kompleks gua dari mana mendiang pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden melarikan diri ke Pakistan pada akhir 2001 karena diburu AS.

AS mengatakan mereka yakin daerahnya  begitu terpencil segingga  tidak ada warga sipil di sana.

Gempuran ini menghantam  sistem terowongan dan gua-gua yang digunakan oleh militan ISIS  untuk “bergerak bebas, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menargetkan sasaran militer dan pasukan AS di Afghanistan AS” di dekatnya, kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer.(arab news/zar/riaupos.co)


Berita Lainnya

Index