PATTANI - Sebahagian kawasan di empat wilayah selatan Thailand terpaksa bergelap-gelap menyusul serangan teror yang menumbangkan lebih 50 tiang listrik Jumat (7/4/17) pagi.
Dalam waktu setengah jam setelah tengah malam waktu setempat hingga pukul 01.00, lebih 40 bom diledakkan yang menumbangkan tiang listrik.
“Sebanyak 52 tiang listrik pada 19 daerah di Pattani, Yala, Narathiwat dan Songkla ditumbangkan dalam serangan keji itu. Pasokan listrik masih belum dapat dipulihkan sepenuhnya di beberapa kawasan yang diserang," kata juru bicara militer wilayah itu, Kolonel Pramote Prom-in, hari ini.
Pihak pelaku juga menabur paku, membakar ban dan melakukan beberapa serangan lainnya.
Pramote mengatakan, pihaknya belum menerima adanya laporan korban cedera atau tewas akibat serangan itu.
Menurutnya, petugas keamanan Thailand masih menyelidiki motif serangan, apakah berkaitan dengan ditandatanganinya lembaga baru negara itu, kemarin atau tidak.
Yang jelas, ledakan bom itu termasuk di antara 23 serangan terkoordinasi Jumat pagi yang mengguncang Thailand selatan yang mayoritas penduduknya Muslim itu, terjadi hanya beberapa jam setelah Raja Maha Vajiralongkorn menandatangani konstitusi baru sebagai langkah untuk mengakhiri kekuasaan militer.
Polisi melaporkan tidak ada korban di wilayah yang menjadi lokasi meningkatnya pemberontakan separatis Muslim selama puluhan tahun ini. Kelompok separatis tersebut sangat menentang konstitusi baru itu pada referendum tahun lalu.
"Insiden itu bertujuan untuk menciptakan gangguan," kata Pramote Prom-in, juru bicara pasukan keamanan regional, kepada Reuters. "Mereka ingin menghancurkan kredibilitas pemerintah dan menciptakan ketakutan."
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab dan pasukan keamanan mengatakan mereka belum bisa mengidentifikasi kelompok pemberontak mana yang harus disalahkan.
Pada hari Kamis (6/4/17), raja Thailand menandatangani konstitusi yang didukung militer, satu langkah penting menuju pemilu yang menurut junta yang berkuasa akan memulihkan demokrasi setelah kudeta sukses ke-12 dalam 80 tahun.
Konstitusi baru itu adalah yang ke-20 bagi negara Asia Tenggara tersebut sejak monarki absolut berakhir pada tahun 1932, dan para pengecam mengatakan konstitusi itu masih akan memberi para jenderal suara yang kuat atas politik Thailand.(bernama/VOA/zar/riaupos.co)
Pasca Ditekennya Konstitusi Baru
40 Bom Guncang Thailand, 50 Tiang Listrik Tumbang
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB
Pilihan Redaksi
IndexMantan Plt Kadis Kominfo Dumai Ditahan Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker pada Kontes Duta Wisata Riau 2024
OJK, Bank Indonesia dan TPAKD Selenggarakan Business Matching di Inhil
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Internasional
Harga Minyak Dunia Turun Pasca Konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 - 13:10:35 Wib Internasional
Saudi Tolak Hubungan Diplomatik Israel sampai Palestina Diakui
Rabu, 07 Februari 2024 - 13:42:41 Wib Internasional