JAKARTA - Aksi serangan senjata kimia di Syria yang digunakan untuk mengusir pemberontak menuai kutukan, termasuk dari pemerintah Indonesia. Puluhan warga sipil tewas dan belasan lainnya luka-luka di kota Khan Sheikhoun akibat penggunaan senjata tersebut.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, Pemerintah Indonesia prihatin dengan serangan yang banyak melukai anak-anak itu. Tidak hanya itu, Indonesia menolak serangan kimia untuk apapun tujuannya. "Kami mengutuk serangan itu yang memakan banyak korban termasuk anak-anak. Sebagai negara yang menjunjung perdamaian, kami menolak serangan oleh siapapun dan untuk tujuan apapun," katanya dalam Konferensi Pers di Gedung Kemenlu, Jumat (7/4/2017).
Tindakan militer tersebut, imbuhnya, dilakukan tanpa persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tak sejalan dengan perdamaian internasional. Kata dia, bagi Indonesia, stabilitas di Syria hanya dapat tercapai dalam proses dialog dan kesepakatan.
"Semua harus menahan diri dan harus bisa menghentikan kekerasan dan menghormati serta melindungi Hak Asasi Manusia (HAM)," tuturnya.
Pemerintah Syria terkait serangan itu membantahnya dan berdalih sebagai propaganda pemberontak. Para korban yang terkena senjata ini mengalami mual, muntah, mulut berbusa, hingga pingsan. (cr1)
Sumber: JPG/riaupos.co
Serangan Senjata Kimia di Syria Tuai Kecaman
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB

Ilustrasi
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Internasional
Harga Minyak Dunia Turun Pasca Konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 - 13:10:35 Wib Internasional
Saudi Tolak Hubungan Diplomatik Israel sampai Palestina Diakui
Rabu, 07 Februari 2024 - 13:42:41 Wib Internasional