Ada Tekanan Gedung Putih?

Senat AS Mendadak Batalkan Sidang Terbuka soal Rusia

Senat AS Mendadak Batalkan Sidang Terbuka soal Rusia
Ketua Komisi Intelijen DPR AS, Devin Nunes (foto: VoA).

WASHINGTON – Tekanan penguasa untuk sebuah kritik, bahkan oleh parlemen, yang dinilai ‘’mengganggu’’ sepertinya juga terjadi di Amerika.

Setidaknya anggapan itulah yang mengemuka ketika rencana sidang dengar pendapat terbuka dengan mantan pejabat intelijen terkait dugaan campur tangan Rusia dalam pilpres AS 2016, mendadak dibatalkan.

Pembatalan mendadak ini tak urung memperpanjang perang kata-kata di kalangan anggota Senat.

Pembatalan mendadak rapat dengar pendapat terbuka itu diumumkan oleh Ketua Komisi Intelijen DPR AS, yang juga anggota DPR dari partai Republik, Devin Nunes.

Dia  mengumumkan langkah itu Jumat (24/3/17). Menurutnya, hal itu diperlukan dan kesaksian dari direktur FBI serta Badan Keamanan Nasional harus diselenggarakan secara tertutup.

“Komite minta informasi tambahan yang hanya bisa dibahas dalam sesi tertutup,” kata Nunes dalam sebuah konferensi pers yang diadakan secara mendadak.

Berita itu memicu serangkaian kritik dari Demokrat di Kongres, yang mengacu kepada sidang Senin lalu dimana Direktur FBI James Comey dan Direktur NSA Laksamana Mike Rogers sudah memberi kesaksian.

Dalam sidang Senin itu, Comey memberi konfirmasi untuk pertama kalinya bahwa FBI sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia.

“Saya rasa orang tidak bertanya lagi apa yang sebenarnya terjadi disini,” kata Adam Schiff, Demokrat paling senior dalam panil Komite Intelijen itu, dan dia menyebut pembatalan tersebut sebagai upaya penghindaran.

“Pasti ada tekanan kuat dari Gedung Putih,” kata Schiff. “Sulit bagi saya untuk menyimpulkan lain tentang mengapa sebuah sidang dengar terbuka yang sudah disetujui secara mendadak dibatalkan. Penjelasan apa lagi yang bisa diberikan?.”(voice of america/zar)


sumber: riaupos.co

Berita Lainnya

Index