Disorot Saat Makan Buah Tin Sambil Berdiri, Ini Penjelasan UAS

Disorot Saat Makan Buah Tin Sambil Berdiri, Ini Penjelasan UAS
Ustaz Abdul Somad (UAS)

Iniriau.com - Ustadz Abdul Somad disorot warga net gara-gara makan sambil berdiri. Sosok Ustadz Abdul Somad jadi sorotan publik sejak namanya populer beberapa tahun belakangan.

Tak ayal, setiap gerak gerik dan perilakunya dicontoh orang, termasuk adab ketika Ustadz Abdul Somad tengah makan dalam keadaan berdiri.

Perilaku makan sambil berdiri dijelaskan Ustadz yang biasa dipangil UAS itu terlihat dari sebuah video yang diunggahnya lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Rabu (23/10/2019).

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, UAS terlihat memetik sebutir buah tin langsung dari pohonnya yang tumbuh di pekarangan rumah sahabatnya, Ustadz Husnul Amal.

"Watini wazaitun, sekarang ini lihat langusung pohonnya, langsung memetik buahnya. Ah ini buahnya, bismillahirahmanirrahim," unjar UAS seraya memetik buah tin di rumah sahabatnya ketika kuliah di Rabat, Maroko.

Berhasil memetik sebutir buah tin, UAS segera membelah dua buah dan memakannya dalam keadaan berdiri.

Begitu juga ketika Ustadz Husnul Amal yang turut memetik sebutir buah bernama latin Ficus carica itu, UAS terlihat segera memakannya dalam posisi berdiri.

"Ini buah tin asli, rasanya?, bismillahirahmanirrahim, rasanya susah diungkapkan dengan kata-kat," ungkap UAS sembari memakan buah tin.

"Pokoknya beli bibitnya di alamat berikut ini," tambahnya tertawa.

Perilaku UAS rupanya memancing pertanyaan masyarakat. Sebab, dalam ajaran Islam, adab dalam makan dan minum bagi umat muslim diharuskan dalam keadaan duduk.

Terkait hal tersebut, UAS memaparkan sebuah hadist shahih HR At-Tirmidzi yang menyebutkan sahabat Nabi Muhammad SAW makan dalam keadaan berjalan.

"Dari Abdullah ibn Umar ra. Ia berkata: 'Kami makan pada masa Rasulullah Saw dalam keadaan berjalan. Kami minum dalam keadaan berdiri'. (HR.at-Tirmidzi)," tulis UAS.

Sedangkan, hadist shahih HR At-Tirmidzi lainnya menyebutkan sahabat Nabi Muhammad SAW pernah melihat Rasulullah minum dalam keadaan berdiri dan duduk.

"Dari Amr ibn Syuaib dari Bapaknya dari Kakeknya. Ia berkata: 'Saya melihat Rasulullah Saw minum dalam keadaan berdiri dan duduk". (HR. at-Tirmidzi)," tambahnya.

Walau begitu, UAS menyebutkan dua poin lainnya, yakni dirinya menyebutkan selalu dalam posisi duduk apabila sedang makan dan minum.

Berbeda halnya ketika dirinya memetik buah tin di rumah Ustadz Husnul Amal, ketika itu dirinya terburu-buru ingin menuju lokasi tausih sementara ingin menunjukkan bentuk pohon dan buah tin.

"UAS selalu makan dan minum dalam keadaan duduk. Tapi saat akan keluar dari rumah Ust Husnul Amal memetik buah Tin. Bismillah, langsung makan. Karena kondisi di atas tanah, segera ke lokasi tausiyah, ingin memperlihatkan pohon buah Tin," ungkap UAS.

"Dalam keadaan normal, makruh hukumnya makan dan minum berdiri," tutupnya.

Ada sunah dalam makan dan minum yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Sunah itu terdiri dari membaca basmallah, minum harus duduk, makan pakai tangan kanan, jangan bernapas saat minum, jangan meniup makanan dan minuman.  

Mengapa tak boleh meniup minuman dan makanan saat panas?

Seperti terpantau Wartakotalive dari instagram latifsunnahfood, ada penjelasan dari dokter R Cahyono yang berbicara di depan jamaah Masjid Al Falah, Bambu Apus, Jakarta Timur.

"Kenapa kita tak boleh bernapas di saat minum?  atau bahkan meniup minuman dan makanan panas?  Rasulullah melarang itu," ujar Cahyono.

Penjelasan medisnya, imbuh dr Cahyono, kalau kita meniup akan mengeluarkan gas karbon yang masuk ke dalam molekul air atau molekul makanan sehingga menjadi asam.

Dengan demikian tubuhakan meningkat asamnya. Setelah itu terbentuklah radikal bebas yang cepat.

"Yang dikatakan Rasul itu semua benar. Karena ilmunya nabi itu datangnya dari Allah SWT," kata dokter R Cahyono.

Diantara adab yang diajarkan Islam ketika makan atau minum adalah makan dan minum dengan tangan kanan.

Dan Islam melarang makan atau minum dengan tangan kiri.

Hal ini pun sejatinya sesuai dengan kebiasaan orang timur terutama di negeri kita

Ketahuilah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam biasa menggunakan tangan kanan untuk sebagian besar urusannya yang baik-baik. Sebagaimana hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari 168).

Termasuk juga dalam masalah makan dan minum beliau senantiasa mendahulukan tangan kanan.

Sebagaimana juga diceritakan oleh sahabat Umar bin Abi Salamah radhiallahu’anhuma:

: كُنْتُ غُلاَمًا فِي حِجْرِ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَال لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُل بِيَمِينِكَ، وَكُل مِمَّا يَلِيكَ

Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam, pernah suatu ketika tanganku ke sana ke mari (saat mengambil makanan) di nampan. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “wahai bocah, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu”. (HR. Bukhari no.5376, Muslim no.2022)

Ini juga berlaku ketika minum, berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:

إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ

“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020). (Tribunnews)

Berita Lainnya

Index