iniriau.com, Pelanbaru - Pengamat hukum senior Riau Aspandiar mengingatkan aparat bahwa penertiban PETI di seluruh kabupaten di Riau harus dilakukan konsisten, meskipun ada 'teror' yang dialami aparat saat penertiban baru-baru ini.
Hal ini disampaikan Aspandiar saat ditemui di LAM Riau, Rabu (8/10). Aspandiar menilai selama ini aparat penegak hukum (APH) tidak tegas dan tidak tuntas dalam menertibkan PETI.
"Selama ini penertiban sifatnya musiman saja. Penertiban dilakukan kalau ada pelaksanaan iven tertentu didaerah. Makanya jadi ricuh penertiban PETI di Kuantan Singingi tersebut," kata Aspandiar menjelaskan.
Menurutnya, apa yang terjadi di kabupaten Kuantan Singingi adalah contoh tidak konsistennya penertiban PETI selama ini. Masyarakat juga tidak bisa disalahkan karena mereka mencari penghidupan.
"Kalau ada pacu jalur baru ditertibkan, setelah bubar balik lagi kegiatan penambangan ilegal tersebut. Masyarakat juga tidak salah karena mereka cari penghidupan," lanjut pengurus LAM Riau tersebut menjelaskan.
"Kalau sudah menyangkut hajat hidup orang banyak, pemerintah harusnya sudah mencari solusi yang bisa diterima semua lapisan masyarakat," ujar Aspandiar lagi.
Aspandiar menyarankan agar kegiatan PETI dilegalkan dan diberikan pembinaan.
"Jadi lebih terorganisir, dan kita bisa membatasi pemakaian zat kimia yang merusak lingkungan. Lebih aman dari pada ribut dengan masyarakat, lalu pemerintah juga bisa fokus menyelesaikan kasus-kasus kriminal yang selama ini terabaikan," tutup nya mengakhiri wawancara dengan iniriau.com.**
