iniriau.com, Kampar — Dugaan kemunculan harimau Sumatera di areal kebun sawit mitra PT Flora Wahana Tirta, Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri, akhirnya ditelusuri langsung oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Tim gabungan BBKSDA bersama TNI dan Polri turun ke lapangan pada Rabu (1/10), usai menerima laporan warga yang sempat mengaku melihat tiga ekor hewan menyerupai harimau, terdiri dari satu induk dan dua anak, beberapa hari sebelumnya.
“Kami langsung melakukan pemeriksaan begitu laporan diterima dari Polsek setempat. Tim turun untuk memastikan apakah benar ada aktivitas harimau di sekitar lokasi tersebut,” ujar Kepala BBKSDA Riau, Supartono, Sabtu (4/10).
Menurutnya, lokasi penampakan itu berjarak sekitar 45 kilometer dari Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, kawasan yang dikenal sebagai kantong habitat harimau Sumatera terbesar di Riau.
Namun, setelah dilakukan identifikasi dan penyisiran di titik-titik yang disebutkan warga, tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan satwa buas tersebut. “Tidak ada jejak baru maupun lama, cakaran di batang pohon, atau kotoran yang mengindikasikan kehadiran harimau,” jelas Supartono.
Meski begitu, BBKSDA tetap mengambil langkah antisipasi dengan meminta pihak perusahaan untuk memasang spanduk dan papan peringatan di sekitar area perkebunan. Warga dan pekerja juga diimbau tidak beraktivitas sendirian atau melewati pukul 17.00 WIB.
“Kami tidak ingin masyarakat panik, tapi juga tidak boleh lengah. Kawasan itu masih berada dalam radius habitat harimau, jadi kewaspadaan tetap diperlukan,” tegas Supartono.
Warga sekitar kini mulai beraktivitas seperti biasa, namun sebagian masih memilih berhati-hati saat memasuki area kebun yang jauh dari permukiman.**