Kemenkes Klarifikasi Dugaan Kasus Mpox di Riau: Masih Suspek, Bukan Terkonfirmasi

Kemenkes Klarifikasi Dugaan Kasus Mpox di Riau: Masih Suspek, Bukan Terkonfirmasi
Ilustrasi -net

iniriau.com, PEKANBARU - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan penjelasan terkait dua kasus kematian santri di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang sempat dikaitkan dengan penyakit cacar monyet atau Mpox. Kedua pasien berinisial BS (13) dan Zu (17) hingga kini masih berstatus suspek, belum ada hasil laboratorium yang menyatakan positif Mpox.

Kasus pertama menimpa BS, seorang santri berusia 13 tahun, yang sejak 12 September mengalami demam disertai bintik merah di kulit. Kondisinya kian memburuk hingga akhirnya dirawat di RSUD Kepulauan Meranti pada 17 September. Tiga hari kemudian, pada 20 September, BS dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Kemenkes, gejala yang dialami BS lebih konsisten mengarah pada varicella atau cacar air. “Dari hasil pemeriksaan awal, kondisi pasien lebih sesuai dengan cacar air. Selain itu, pasien juga memiliki penyakit penyerta pada selaput otak,” penegasan Kemenkes RI dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (23/9/2025).

Sementara itu, kasus kedua dialami Zu (17), yang juga santri. Ia mulai mengalami demam dan ruam pada 18 September. Setelah sempat dirawat tiga hari di rumah sakit, Zu diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri. “Teman sekamar pasien juga diketahui terkena cacar air, dan sejauh ini belum ditemukan faktor risiko yang mengarah ke Mpox,” tambah pihak Kemenkes.

Sebagai langkah antisipasi, Kemenkes bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Riau, pihak rumah sakit, serta pengelola pesantren untuk melakukan investigasi epidemiologi. Spesimen dari kedua pasien telah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap waspada dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Warga juga dianjurkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila muncul gejala seperti demam, nyeri, sakit tenggorokan, disertai ruam atau lesi pada kulit.**

 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index