iniriau.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menepis isu adanya dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut fiktif. Lembaga ini menegaskan bahwa setiap titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus melewati proses panjang sebelum bisa beroperasi.
Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, mengatakan kabar soal dapur fiktif muncul karena ada usulan titik SPPG yang sudah tercatat di portal mitra, namun belum dilanjutkan ke tahap pembangunan.
“Kalau belum ada progres, sistem otomatis mengembalikan usulan ke tahap awal. Jadi tidak ada yang fiktif. Sistem ini tidak bisa dibohongi,” ujar Sony, Sabtu (20/9).
Ia menjelaskan, pencairan dana MBG juga tidak bisa dilakukan sembarangan. “Uang program tidak mungkin cair tanpa persetujuan resmi. Semua lewat akun virtual dan wajib disetujui oleh yayasan serta kepala SPPG,” tambahnya.
BGN mencatat, hingga kini ada lebih dari tiga ribu pengaduan yang masuk. Namun sebagian besar sudah ditindaklanjuti. Bahkan, lebih dari seribu mitra telah mengirim bukti berupa video proses pembangunan dapur.
“Justru laporan dari lapangan menunjukkan banyak dapur yang sedang dibangun. Jadi kalau disebut fiktif, itu tidak benar,” tutur Sony.**
.jpeg)