Opera Batak "Dalihan Na Tolu" Tampil Perdana di Kampar, Angkat Kembali Jati Diri Budaya Leluhur

Opera Batak
Foto istimewa

iniriau.com, Pekanbaru – Untuk pertama kalinya, Sanggar Seni Budaya Sianjur Mula-Mula akan menggelar Opera Batak “Dalihan Na Tolu” pada Sabtu (19/7), di Jalan Lintas Simpang Gelombang, Kota Batak, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Pertunjukan ini menampilkan keseharian dan struktur sosial masyarakat Batak melalui filosofi Dalihan Na Tolu, yang berarti “tungku berkaki tiga” sebagai simbol tiga pilar adat: Hula-hula (keluarga pihak istri), Dongan Tubu (keluarga sedarah), dan Boru (keluarga pihak suami/menantu).

“Masih banyak yang belum memahami makna Dalihan Na Tolu. Opera ini menjadi upaya awal mengenalkan kembali adat dan budaya Batak, terutama bagi generasi muda,” ujar Ketua Maestro Dalihan Na Tolu, Aliman Tua Limbong, Jumat (18/7) di Pekanbaru.

Ketua Panitia Wanto Sinaga berharap pertunjukan ini dapat menjadi pelepas rindu bagi masyarakat Batak yang merantau di Riau.

“Ini bentuk kerinduan yang kami jawab melalui seni,” ucapnya singkat.

Penanggung jawab acara, Januari Simbolon, mengungkapkan pentingnya memperkenalkan kembali budaya Batak di tengah derasnya arus budaya asing.

“Saya saja yang lahir tahun 1986 belum pernah menyaksikan langsung adat ini. Apalagi generasi sekarang yang lebih dekat dengan dunia digital,” ujarnya.

Pagelaran ini diharapkan menjadi langkah awal pelestarian budaya Batak Toba di tanah rantau.**

 

#Wisata

Index

Berita Lainnya

Index