Akibat Banjir, 29 SMA di Riau Terapkan Belajar Secara Daring

Akibat Banjir, 29 SMA di Riau Terapkan Belajar Secara Daring
Banjir di Riau (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Riau tidak hanya merendam rumah warga. Namun juga fasilitas pendidikan. Bahkan sebanyak 29 sekolah di Provinsi Riau harus diliburkan akibat banjir.  

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Tengku Fauzan, keputusan meliburkan sekolah karena siswa dan guru tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah karena gedung sekolah mereka terendam air.

"Selain ruang kelas yang terendam banjir jalan akses menuju sekolah juga tidak bisa dilalui akibat tingginya genangan air, sehingga siswa tidak bisa melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya, Rabu (10/1/2024).

Namun pihaknya memastikan seluruh siswa yang sekolahnya terdampak banjir tetap melaksanakan proses belajar. Untuk sementara ini proses belajar mengajar dilaksanakan secara online.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan seluruh UPT Dinas pendidikan di masing-masing daerah. Sudah kami instruksikan kepada seluruh kepala sekolah yang terdampak agar melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring," katanya.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah yang terdampak banjir di Riau. Jika kondisi air sudah surut dan ruang kelas sudah bisa digunakan, maka kegiatan belajar - mengajar kembali dilaksanakan secara tatap muka di sekolah.

"Kami akan pantau terus kondisi di lapangan, bagi sekolah yang sudah memungkinkan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah silahkan kembali ke sekolah," katanya. 

Adapun daftar 29 sekolah yang terdampak bencana banjir di Riau, diantaranya SMK Negeri 1 Langgam, SMK Negeri 1 Pangkalan Kuras, dan SMA Negeri 1 Pelalawan. Kemudian SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, SLB Negeri Selat Panjang, SMA Negeri 2 Bangko Pusako, dan SMA Negeri 1 Rantau Kopar.**

 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index