Penulis Puisi Kong x Kong Baca Puisi di Munas JMSI, Aksi Dodi Memukau

Penulis Puisi Kong x Kong Baca Puisi di Munas JMSI, Aksi Dodi Memukau

Iniriau.com, PEKANBARU - Aksi Ketua Komisi II DPRD Indragiri hulu (Inhu) Dodi Irawan, SHi saat membaca puisi dengan judul "Bukan Melayu Hilang di Bumi",  berhasil memukau seluruh peserta Musyawarah nasional (Munas) I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) secara virtual yang dipusatkan di Pekanbaru- Riau, Senin (29/6/2020) di ruang multimedia Mall MPP Pekanbaru.

Dodi Irawan yang mendapat julukan Filosof Alkindi Muda Indragiri ini, diundang secara khusus oleh panitia Munas I JMSI, untuk membacakan puisi yang ditulisnya dan dibacakan pada saat pembukaan Munas JMSI secara virtual.

Selain Dodi Irawan yang menjabat ketua fraksi PKB DPRD Inhu, penulis puisi "Kong x Kong, Resah Panjang Untuk Tuan Presiden Jokowi Datuk Sri Setia Amanah Negara" yang viral di Indonesia ini undang membaca puisi di Munas I JMSI, pimpinan DPRD Inhu H Suwardi Ritonga SE juga diundang khusus hadir secara fisik menyaksikan berlangsungnya Munas JMSI.

"Merinding saya menyaksikan Dodi baca puisi tadi, saat menyaksikan langsung dan mendengar suara Dodi membaca puisi, badan saya terasa ringan," kata Suwardi Ritonga yang merupakan unsur pimpinan menjabat wakil Ketua DPRD Inhu ini usai menghadiri Munas I JMSI secara virtual kemarin.

Pernyataan lain juga disampaikan oleh wartawan-penyair nasional asal Riau, Dheni Kurnia, yang juga ketua JMSI Provinsi Riau, menurutnya Dodi Irawan anggota DPRD Inhu diundang hadir dalam Munas I JMSI untuk membacakan puisi lain, selain puisi Kong x Kong.

"Saya cakap ke Dodi kemarin, puisi Kong x Kong itu sudah viral, baca puisi lain aja di Munas JMSI, ternyata puisi yang dibacanya dengan judul "Bukan Melayu Hilang di Bumi" benar-benar memukau," kata Dheni Kurnia, satu dari puluhan buku yang ditulisnya adalah "Olang2 Puisi dan Mantra Talang Mamak".

Dheni Kurnia juga mendapat tanggapan rekan penyairnya dari luar negeri, tentang tampilnya anggota DPRD Inhu    membaca puisi di Munas I JMSI. "Nanti kalau ada kegiatan baca puisi di luar negeri, kawan-kawan penyair seniman dari luar negeri mau mengundang Dodi Irawan juga," ujar Dheni.

Semantara itu, Dodi Irawan yang ditanyai wartawan usai membaca puisi, menurutnya, menulis dan membacakan puisinya adalah cara lain untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dari luar gedung DPRD, atau cara lain dari regulasi yang ada di DPRD sebagai wakil rakyat.

"Puisi adalah cara orang melayu menyampaikan pesan bersindir dan berkias yang santun dalam menyampaikan pendapat, saat ini saya sedang menulis buku 99 puisi saya," ujar Dodi Irawan alumni Pondok pesantren Khairul Umah tahun 2000. **

Berita Lainnya

Index