Persatuan Perawat Kecewa Cara Pemerintah Tangani Covid-19

Persatuan Perawat Kecewa Cara Pemerintah Tangani Covid-19
Ilustrasi

Iniriau.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) mengungkapkan kekecewaan terhadap pemeritahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Mereka menilai pemerintah tidak tegas dalam membuat dan menjalankan kebijakan.

"Kecewa, tentu kami kecewa karena kami ingin wabah ini segera berakhir," kata Ketua Tim Penanganan Covid-19 PPNI Jajat Sudrajat, di Jakarta, Jumat (15/5).

Hal tersebut disampaikan Jajat berkenaan dengan kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (14/5) lalu. Kepadatan terjadi setelah pemerintah memperbolehkan kembali operasional moda transportasi udara di bandara tersebut.

Secara keseluruhan, Jajat menilai, pemerintah tidak memiliki langkah yang tegas dan jelas untuk menghadapi Covid-19. Sementara itu, pasien infeksi virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China, itu terus bertambah setiap harinya hingga saat ini.

Jajat mengatakan, kepadatan akibat antrean tersebut sangat berisiko dan berpotensi untuk penyebaran serta penularan virus Covid-19. Seharusnya, dia menambahkan, pemerintah bisa tegas dan jelas pada setiap kebijakan yang dibuat.

"Jangan membingungkan masyarakat terutama tenaga kesehatan," kata anggota Departemen Organisasi PPNI ini.

Dalam kebijakannya, Presiden Jokowi sempat melarang warga untuk mudik, tetapi bukan untuk pulang kampung. Seiring waktu, pemerintah kemudian memberikan izin operasi bagi berbagai transportasi untuk mengangkut penumpang ke luar daerah dengan catatan harus menaati protokol kesehatan.

Belakangan, Polda Metro Jaya juga mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan untuk bersilaturahim atau mudik lokal saat Lebaran. Namun, mereka mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ada.

Terkait hal tersebut, Jajat mengatakan bahwa hal tersebut boleh saja dilakukan. Dia menegaskan, asalkan hal tersebut dilakukan dengan tetap menjaga jarak dan memakai masker.

"Kunci memutus penularan adalah menjaga jarak dan masker. Apa pun boleh dilakukan selama dua hal itu dijaga," katanya.**

Sumber: Republika

Berita Lainnya

Index