17 Fatal Dalam Meruqyah

17 Fatal Dalam Meruqyah
Ustad Budi Candra dan Adam Amrullah, host Ruqyah Trans 7

PEKANBARU - Ruqyah adalah  adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari 'ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin.

Ada 17 Kekeliruan fatal yang selama ini sering terjadi dalam meruqyah, antara lain :

1. Ucapan Peruqyah yang mengatakan: saya siksa kamu atau saya bakar kamu wahai JIN. Sebab yang mampu menyiksa dan membakar hanya Allah.

2. Memaki dan menghardik JIN pada jasad orang yang kesurupan Setelah dibacakan ayat ayat ruqyah yang panjang, terkesan makian tersebut lebih dahsyat dari pada kalamullah.

3. Ucapan Kamu kenal saya wahai jin.? !!! Sebab jin nya maupun Peruqyah nya, sama sama makhluq, tidak bisa memberi manfaat atau mudhorot tanpa izin Allah.

4. Menyalahkan peserta ruqyah yang tidak bereaksi, dengan ucapan: bagi yang tidak bereaksi berarti AL qur'an tidak menembus hati atau diri kita dikarenakan dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat.

"Padahal secara kenyataan, karna bagusnya hati peserta ruqyah lah yang menyebabkan mereka datangi Allah melalui Peruqyah bukan mendatangi para dukun," kata Ustad Budi Candra , baru-baru ini.

5. Selanjutnya, Contoh dari Rasulullah yaitu orang yang kesurupan dibacakan ayat AL qur'an menjadi sadar, bukan orang sadar dibacakan ayat menjadi kesurupan.

6. Berusaha menyadarkan kembali orang yang kesurupan dengan menekan salah satu titik syaraf nya, dikarenakan Peruqyah nya telah kewalahan meruqyah nya, setelah bendera perang dikibarkan, padahal itu kesempatan emas untuk makin melemahkan setan tsb.

7. Mengadakan diplomasi dengan setan pada tubuh pasien, merayu setan tersebut dgn lemah lembut, walaupun dengan tujuan agar jin nya keluar. Padahal Allah telah mengatakan: tegas pada yang ingkar ( siddak 'ala kufar..)

8. Sangat sering seperti beo, yang meng copy paste metode Peruqyah terkenal, hal tersebut bisa mengurangi keyakinan pada bantuan Allah dalam meruqyah.

9. Yakin dengan pengalaman, sehingga pengalaman tersebut bisa menindih posisi Allah pada diri Peruqyah.

10. Berfatwa secara pribadi terhadap tipe jin yang mengganggu, seperti: kalo jin ini jin tafrik, kalo jin itu jin sihir, kalo jin demikian jin mahabbah., bahkan dengan mengeluarkan dalil qur'an, Dalil qur'an nya sangat benar namun belum tentu gangguan jin nya adalah itu.

11. Membuat kesimpulan secara pribadi jenis kronologis sihir yang di derita pasien dengan perkataan: sihir ini melalui makanan, sihir itu melalui minuman yang di larutkan, sihir demikian melalui rambut. Padahal sangat belum tentu demikian hal nya.

12. Langsung percaya bahwa jin pada jasad pasien telah habis keluar karna pasien nya telah sadar.

13. Lebih mendahulukan pasien yang histeris agar tampak lebih seru sehingga menjadi tontonan yang menarik dan tidak menjadi pengobatan maksimal.

14. Mengambil sisi asyik dengan membaca qur'an dengan bertalu talu pada pasien yang di ruqyah dengan alasan untuk hati pasien bukan untuk jin nya, padahal konteks ruqyah adalah sedang berperang dengan setan jin dalam raga manusia.

15. Terlalu cepat berbesar diri dengan menciptakan bendera,komunitas khusus dengan alasan Syi'ar dengan jabatan khusus pada label tersebut seperti founder, talent senior dan lainnya.

16. Terlalu kelajuan dengan menciptakan produk produk ruqyah racikan sendiri dengan alasan produk tersebut telah di ruqyah.

17. Bereksperimen dalam ruqyah dengan contoh Peruqyah terkenal seperti membukakan pengelihatan ghoib pada diri pasien untuk melawan serangan sihir yang di derita, yang berdampak pasien tersebut mudah ke tempelan jin karna di anggap musuh bagi seluruh syetan, mesti nya si Peruqyah yang berusaha membukakan pengelihatanya dan membantu umat memerangi gangguan setan tersebut. ( rima)

Berita Lainnya

Index