Zulyadaini Terpilih Sebagai Ketua LAM Rohul

Zulyadaini Terpilih Sebagai Ketua LAM Rohul
Zulyadaini Terpilih Sebagai Ketua LAM Rohul

PASIRPANGARAIAN - Melalui Musyawarah (Musda) IV di salah satu hotel di Pasirpangaraian, Kamis (27/4/17)sore, H.Zulyadaini terpilih sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) periode 2017-2022.

Zulyadaini terpilih melalui musyawarah mufakat. Pengurus LKA di 16 kecamatan sepakat menunjuk dirinya sebagai Ketua LAM Rohul untuk lima tahun ke depan, menggantikan ketua sebelumnya H. Tengku Rafli Armien S.Sos, yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Kerapatan Adat Rohul.

Tengku Rafli mengatakan pasca terpilih, Ketua LAM Rohul yang baru terpilih agar segera menyusun program kerja yang belum terealisasi, terutama persoalan masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan masyarakat di daerah tetangga.

Kedua, Ketua LAM Rohul yang baru juga diharapka memperjuangkan honor dari Pemkab Rohul untuk Staff Tata Usaha di kantor LAM Rohul yang setiap hari hadir.

"Termasuk intensif untuk para Datuk adat yang sudah punya gelar setiap bulan, seperti di Kabupaten Kampar," ujar Tengku Rafli.

Ketiga, menyikapi belum aktifnya Suparman sebagai Bupati Rohul, Tengku Rafli sarankan pengurus LAM Rohul, pengurus LKA kecamatan, dan Luhak, membuat surat dan mengantarkan secara resmi ke Kemendagri.

"Insya Allah, biasanya lembaga adat di daerah dihormati pihak Kementrian (Kemendagri)," saran pria yang masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rohul.

Selaku Ketua Majelis Kerapatan Adat, ketua terpilih Dewan Pengurus Harian LAM Rohul bisa menjembatani hubungan antara lembaga dengan pemerintah.

"Sebab bagaimana pun hubungan tadi akan menentukan keberhasilan dengan kelembagaan," tandas Tengku Rafli.

Sementara itu, sebagai Ketua LAM Rohul terpilih, Zulyadaini mengakui pertama yang ia lakukan adalah membenahi lembaga secara internal, baik LAM Rohul sendiri dan LKA di 16 kecamatan, sehingga semua pengurus merasa memiliki.

Pria yang juga menjabat Ketua Pengelola Masjid Agung Islamic Centre Rohul ini juga mengakui akan tetap membangun kerjasama baik dengan pemerintah daerah. Lembaga dan pemerintah memang harus saling mendukung, sebab adat akan bagus bila didukung pemerintah, demikian juga sebaliknya.

"Adat itu punya masyarakat. Kalau hubungan lembaga dan pemerintah bagus, apapun yang kita ciptakan, apapun kita inginkan akan terwujud," optimis Zulyadaini.

Soal honor Staff Tata Usaha kantor LAM Rohul, dan intensif Datuk, menurut Zulyadaini hal itu wajar, namun pihaknya akan dicari solusinya. "Adat sangat penting di pemerintahan, dari itu perlu ada sinergi dan akan diperjuangkan," ujarnya.

Soal rencana mengantar surat ke Kemendagri, Zulyadaini mengakui pihaknya masih melakukan persiapan matang, sehingga usaha mereka membuahkan hasil, dan Suparman kembali aktif sebagai Bupati Rohul.

Ia menambahkan ia juga rencana akan membuat kebun adat untuk LAM Rohul, sebagai salah satu bidang usaha. Diakuinya, program itu merupakan salah satu program yang akan dilakukan setelah pengukuhan pengurus.

Ditanya kapan pengurus LAM Rohul periode 2017-2022 dikukuhkan, Zulyadaini mengakui jadwal masih perlu dimusyawarahkan dengan LAM Riau dan Pemkab Rohul, apalagi tidak lama lagi memasuki bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah.

Zulyadaini memperkirakan pengukuhan pengurus LAM Rohul diperkirakan baru bisa terlaksana setelah bulan suci Ramadhan nanti.


sumber: riauterkini.com

Berita Lainnya

Index