Wiranto Siap Sumpah Pocong Untuk Ungkap Peristiwa 1998

Wiranto Siap Sumpah Pocong Untuk Ungkap Peristiwa 1998
Menko Polhukam Wiranto

Iniriau.com - Tantangan sumpah pocong yang disampaikan Menkopolhukam Jenderal (purn) TNI Wiranto merupakan bentuk keberanian untuk mengungkap peristiwa 1998 secara terang benderang.

Begitu kata Aktivis ’98 yang juga anggota Komite Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera), Taufan Hunneman menanggapi tantangan Wiranto kepada mantan Danjen Kopassus yang juga calon presiden Prabowo Subianto dan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen.

Taufan menjelaskan bahwa sumpah pocong merupakan tradisi dan norma-norma yang berlaku secara adat istiadat di negeri ini.
Road To Senayan

“Biasanya dilakukan untuk memutuskan perkara atau fitnah yang dilontarkan oleh seseorang, karena perkara itu biasanya minim pembuktian sehingga dengan sumpah pocong diharapkan akan ada kebenaran hakiki. Jika tidak, maka akan mendapat laknat Tuhan,” urainya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (28/2).

Taufan mengatakan bahwa situasi yang terjadi saat 1998 merupakan skenario besar yang didalangi oleh satu aktor intelektual, yang ingin meraih keuntungan politik.

“Atau dengan kata lain ada petinggi militer yang ingin mengambil keuntungan politik untuk kepentingan meraih kekuasaan,” jelasnya.

Skenario itu, lanjut Taufan, juga bisa menyasar Wiranto yang saat menjabat Panglima ABRI. Pasalnya, jika Wiranto dicopot maka secara bertahap pemusatan kekuatan terjadi dan langkah meraih kekuasaan semakin dekat.

“Selalu terjadi upaya pengambilalihan dengan skenario memojokan orang kuat dan menyingkirkan orang kuat di tubuh militer, dalam hal ini panglima ABRI yang saat itu dijabat oleh Jenderal Wiranto”, ungkap Taufan.

Terakhir, Taufan menilai sumpah pocong dan sumpah prajurit bukan merupakan hal yang liner bisa diperdebatkan. Sebab dimensi keduanya berbeda.

“Sumpah prajurit yang lebih menekankan pada kesetiaan kepada bentuk negara, ideologi dan konstitusi,” tekannya. (rmol)

Berita Lainnya

Index