iniriau.com, KAMPAR – Kondisi Delpin Alpatih, siswa SD 006 Langgini Kabupaten Kampar yang menjadi korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) Kamis (28/8/2025) hingga kini Selasa (2/9/2025) masih dalam perawatan medis. Ibundanya, Rouda Anis, tak kuasa menahan sedih saat menceritakan kondisi sang buah hati yang masih belum pulih.
"Awalnya anak saya terlihat sehat. Tapi setelah makan nasi goreng dari MBG, dia langsung muntah-muntah. Saya bawa pulang, namun kondisinya makin parah, sampai sesak dan wajahnya pucat," ungkap Rouda dengan suara bergetar, Selasa (2/9/2025).
Rouda menambahkan, keresahan orang tua semakin besar karena kasus serupa menimpa banyak siswa lain. "Di kelas Delpin saja ada sepuluh anak yang mengeluh sakit perut. Ada juga yang harus ikut dirawat. Kami jadi takut kalau makanan yang diberikan tidak benar-benar terjamin kebersihannya," tegasnya.
Ia berharap pemerintah daerah serta pengelola program MBG segera mengambil langkah konkret. "Kami orang tua tidak menolak program ini, karena niatnya baik. Tapi tolong diperhatikan benar kualitas makanannya. Jangan sampai anak-anak jadi korban lagi," pintanya.
Kasus dugaan keracunan massal ini langsung ditanggapi pihak sekolah. Kepala SDN 006 Langgini, Ema Astuti, mengatakan pihaknya sudah memperketat pengawasan makanan dengan membentuk tim pemeriksa di setiap kelas. Evaluasi bersama penyelenggara MBG dan dinas terkait juga segera dilakukan agar peristiwa serupa tak terulang.
"Kami sudah membentuk tim pengawas di setiap kelas. Semua makanan dari MBG harus dicek sebelum dibagikan. Kalau ada yang diragukan, akan langsung kami kembalikan ke dapur penyelenggara," jelasnya.
Ema juga menekankan perlunya komitmen bersama agar program MBG berjalan sesuai tujuan.**