iniriau.com, PEKANBARU – Organisasi Pemuda Lintas Iman Provinsi Riau menyatakan sikap tegas menolak aksi demonstrasi yang berujung anarkis. Mereka menegaskan aspirasi harus disampaikan secara damai dan elegan, bukan dengan perusakan, pembakaran, atau penjarahan.
Pertemuan lintas organisasi ini digelar di Kantor PW GP Ansor Riau, Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Selasa (2/9/2025). Hadir Ketua PW GP Ansor Khoirul Huda, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Rizal S., Ketua PW GPII Tata Haira, Ketua Gema Budhi Riau Feter Darmawan, Ketua DPD GAMKI Riau Maruli Silaban, serta Ketua DPP Peradah Indonesia Riau I Gede Parinata.
“Silakan mahasiswa atau masyarakat menyampaikan aspirasi, tapi dengan tertib dan damai. Jangan sampai ada anarkis, karena itu berujung pidana dan justru menyakiti sesama anak bangsa,” tegas Khoirul Huda.
Ia juga bersyukur aksi mahasiswa di Riau berlangsung kondusif. “Ini bisa jadi contoh daerah lain. Menyampaikan aspirasi harus tetap menjunjung kesantunan sesuai nilai budaya Melayu,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Pemuda Lintas Iman menyampaikan sembilan sikap penting. Mereka mengungkapkan rasa simpati dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban aksi demonstrasi di sejumlah daerah, baik yang mengalami luka-luka maupun yang meninggal dunia. Pemerintah dan DPR diminta sungguh-sungguh mendengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi kebijakan yang dirasakan membebani masyarakat. Para pimpinan partai politik didesak segera memberhentikan anggota DPR maupun pengurus partai yang melontarkan pernyataan provokatif, sekaligus menginstruksikan kadernya untuk menjaga ucapan serta berempati pada persoalan rakyat.
Pemuda Lintas Iman juga mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kondusifitas dalam menyampaikan aspirasi serta menolak ajakan anarkis. Mereka menegaskan pentingnya menutup ruang provokasi berbasis isu SARA, agar tidak terulang tragedi kerusuhan seperti tahun 1998. Di sisi lain, Polri dan TNI diharapkan mengawal aksi dengan terukur, tidak represif, namun tetap tegas menindak pelaku perusakan, pembakaran, maupun penjarahan.
Selain itu, organisasi kepemudaan ini menginstruksikan seluruh kader agar bergotong royong bersama masyarakat, menjaga fasilitas umum, membangun ruang dialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta aktif membantu kesulitan di daerah masing-masing. Mereka juga berkomitmen menjunjung tinggi adat istiadat di Bumi Melayu dalam merespons isu nasional maupun daerah. Terakhir, Pemuda Lintas Iman memberikan apresiasi kepada Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan DPRD Riau yang dinilai berhasil memfasilitasi aspirasi mahasiswa dan masyarakat dengan damai.
Pernyataan sikap bersama ini akan segera disampaikan kepada Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Hery Heriawan, serta pihak terkait lainnya.**