iniriau.com, BENGKALIS – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Bengkalis terus berinovasi dalam meningkatkan kapasitas petani lokal. Lewat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun 2025, dua program strategis digulirkan di seluruh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-Kabupaten Bengkalis.
Dua kegiatan yang dilaksanakan yakni Sekolah Lapang dan Layanan Operasional BPP. Kegiatan Sekolah Lapang menyasar 110 kelompok tani yang diajak belajar langsung di lapangan. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis praktik, petani diberi kesempatan untuk memahami teknik bertani secara efektif dan berkelanjutan.
“Kita ingin petani belajar langsung dari kenyataan di lapangan, bukan hanya teori di ruangan,” ungkap Kepala Dinas TPHP Kabupaten Bengkalis, H. Tarmizi.
Ia menyebut, tahap pertama Sekolah Lapang telah berlangsung di 11 kecamatan, dan saat ini kegiatan sedang berjalan di Kecamatan Mandau. Selanjutnya akan dilanjutkan ke Tahap II sesuai jadwal yang ditetapkan.
Sementara itu, kegiatan Layanan Operasional BPP menyasar penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian. Fokus utamanya adalah mendukung operasional, meningkatkan kapasitas SDM pertanian, serta memperkuat layanan teknis untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
“Ini bagian dari ikhtiar bersama, agar petani kita semakin mandiri, inovatif, dan mampu bersaing,” ujar Kepala Bidang Penyuluhan, Adi Zulhami.
Menurutnya, pelaksanaan program ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pertanian yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Program DAK Non Fisik ini telah berjalan sejak Juni dan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Harapannya, melalui dua kegiatan ini, produktivitas pertanian di Bengkalis dapat meningkat, usaha tani makin efisien, dan sistem pertanian lokal menjadi lebih tangguh dan berkelanjutan.**(Infotorial)