iniriau.com, PEKANBARU - Para orangtua calon siswa bisa mulai bersiap menyambut pembukaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 untuk jenjang SD negeri di Kota Pekanbaru. Pendaftaran dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 25 Juni hingga 28 Juni 2025. Menariknya, tahun ini proses pendaftaran kembali dilakukan secara online, sehingga orangtua tidak perlu repot datang langsung ke sekolah.
"Kami ingin memastikan setiap orangtua memahami alur pendaftaran dengan baik. Sosialisasi sudah berjalan agar prosesnya transparan dan mudah diakses masyarakat," tutur Abdul Jamal, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Rabu (28/5/2025).
Dari segi teknis, tahapan pendaftaran tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan syarat dan jalur penerimaan yang diberlakukan.
Calon siswa yang akan mendaftar wajib memenuhi persyaratan usia berikut. Usia maksimal 7 tahun 11 bulan pada 1 Juli 2025. Usia minimal 6 tahun pada tanggal yang sama. Bila kapasitas sekolah belum terpenuhi, anak-anak dengan usia di bawah enam tahun masih dapat dipertimbangkan, dengan catatan, memiliki bakat atau kecerdasan istimewa.Mendapatkan rekomendasi tertulis dari psikolog
Dokumen wajib disiapkan seperti, Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran. Selain itu ada tiga jalur pendaftaran.
Tahun ini, pendaftaran siswa baru tetap dibuka melalui tiga jalur utama. Yaitu jalur domisili yaitu berdasarkan zonasi tempat tinggal dengan persentase kuota 75–80%.
Kemudian jalur afirmasi, diperuntukkan bagi anak dari keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas dengan kuota dialokasikan sekitar 15–20%, dan terakhir jalur pindah tugas orangtua. Khusus bagi calon siswa yang mengikuti orangtuanya pindah tugas ke Kota Pekanbaru, persentase kuotanya sekitar 5%
Jamal menegaskan bahwa pembagian kuota setiap jalur bisa berbeda-beda di setiap kecamatan, tergantung kondisi dan daya tampung sekolah di wilayah tersebut.
"Dengan sistem yang sudah semakin tertata dan akses daring yang semakin mudah, diharapkan proses penerimaan murid baru tahun ini bisa berjalan lebih lancar dan inklusif," tutupnya.**