iniriau.com, SUMBAR – Bencana longsor kembali melanda ruas jalan utama penghubung Sumatera Barat dan Riau. Jalan lintas Sumbar–Riau di kilometer 163, tepatnya di Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, mengalami terban cukup parah pada Kamis (17/4) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, setengah badan jalan amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan. Aparat kepolisian terlihat sigap mengatur arus lalu lintas secara bergiliran guna mencegah kemacetan dan potensi kecelakaan. Penanda jalan rusak pun telah dipasang untuk memperingatkan pengendara yang melintas.
Kasat Lantas Polres Lima Puluh Kota, Iptu Zarwiko Irzal, menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem menjadi pemicu terjadinya longsor. “Kondisi geografis daerah yang rawan ditambah hujan deras membuat struktur tanah tidak stabil,” ujarnya.
Meski terdapat kerusakan signifikan, arus lalu lintas masih bisa dilalui dengan sistem buka-tutup. Zarwiko memastikan situasi tetap terkendali. “Kami terus pantau dan pastikan keselamatan pengendara,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian telah melaporkan kejadian ini kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kabupaten Lima Puluh Kota. Koordinasi dilakukan agar perbaikan dapat segera dilakukan.
Warga dan pengendara yang melintas diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat hujan turun. "Keselamatan adalah prioritas. Kurangi kecepatan dan patuhi arahan petugas di lapangan," pesan Zarwiko.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)