iniriau.com, PEKANBARU - Fakta baru tentang seorang sopir travel Pekanbaru -Tembilahan yang dirampok oleh enam penumpangnya pada Jumat dini hari (10/1/2025) ternyata hanya rekayasa. Hal tersebut disampaikan langsung oleh sopir travel bernama Samsul Bahri tersebut dalam sebulan video Sabtu (11/1/2025).
Hanya saja dalam video tersebut Samsul Bahri tidak mengungkapkan alasannya merekayasa perampokan tersebut. Dalam video yang tersebar di sejumlah akun Instagram, Ia menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kegaduhan di Kabupaten Pelalawan.
" Saya Samsul Bahri sopir travel tinggal Tembilahan meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan yang saya buat di Kabupaten Pelalawan, pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2025. Yaitu pencurian kekerasan dan begal. Itu semua adalah rekayasa yang saya buat," ujarnya dalam video tersebut.
Sementara Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK mengatakan korban mengakui bahwa pembegalan yang dialaminya adalah skenario. Rekayasa tersebut untuk menghindari kejaran dari perusahaan leasing yang akan menagih kredit mobilnya, lantaran sudah menunggak selama 3 bulan.
"Korban melakukan rekayasa karena meninggal kredit di leasing selama tiga bulan. Penyidik sudah mencoba menelepon handphone korban yang tertinggal di mobil yang dibawa rekannya," kata Kapolres Afrizal Sabtu (11/1/2025).
Sebelumnya diberitakan seorang sopir travel rute Pekanbaru-Tembilahan diduga jadi korban pembegalan Jumat dini hari (10/1/2025). Korban bernama Syamsul Bahri (34), ditemukan dalam kondisi terikat tangan dan kaki, serta mulut tertutup di semak-semak belakang rumah warga di Jalan Lintas Timur, Desa Lubuk Terab, Pelalawan, oleh warga. Namun belakangan korban mengaku mobilnya dibawa temannya dan pembegalan tersebut hanya rekayasa.**