Radio Komunitas Lintas Subayang Ditargetkan Jadi Pusat Informasi dan Data

Radio Komunitas Lintas Subayang  Ditargetkan Jadi Pusat Informasi dan Data
Aktifitas di Radio Subayang (foto: istimewa)

iniriau.com, KAMPAR - Tidak seperti Radio Komunitas yang ada di Provinsi Riau, keberadaan Radio Komunitas Lintas Subayang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Selain karena letaknya di Desa Tanjung Belit Kecamatan Kampar Kiri Hulu, tepatnya di gerbang Kawasan Hutan Swaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Radio komunitas ini di targetkan menjadi Pusat Informasi dan data yang dapat bersinergi dengan Petugas Pengelola Informasi Desa di sekitar Kawasan Hutan SMBRBB.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Informasi Provinsi Riau, Tatang Yudiansah S.H.I dikutip dalam acara Workshop Keterbukaan Informasi Desa, pada tanggal (06/08/2024). Pengembangan Radio Komunitas Lintas Subayangpun telah dilakukan proses perubahan radio dari konvensional  bertransformasi ke digital.

" Peralihan ini dimulai sejak tahun 2016. Fase III ITHCP menjadi konsen dari kegiatan pendampingan terhadap Rakom LS agar mudah diakses," demikian dikatakan Sari Indriaty Founder dan Direktur operasional Green Radio Line selaku mitra Lokal Yapeka, Konsorsium Kerbat.

Untuk penguatan Radio Komunitas Lintas Subayang. Sari menambahkan generasi muda yang ada di desa melek digital.

" Mereka berpartisipasi menjadi talent content creator, aktiv memproduksi informasi dalam menyampaikan potensi desa, seperti wisata, kelestarian alam yang perlu dijaga, tentang kehidupan masyarakat dan kearifan lokal yang masih ada," terang Sari, Rabu (18/12/2024).

Dukungan Fase III ITHCP ini memberi ruang banyak bagi anak muda desa untuk berlatih dan beradaptasi dengan tekhnologi. Yaitu dengan perangkat memadai dan memiliki ruang studio podcast lebih baik dengan yang dimiliki banyak radio komunitas saat ini.

Studio podcast terletak di desa tetangga, dimana central ekonomi sebagian , kecamatan Kampar ar Kiri Hulu tepatnya di depan pasar Gema Sarana prasarana. Hal ini memudahkan untuk berkreasi dalam mengelola program acara.

Seperti yang  sudah berjalan memproduksi podcast saat ini podcast diberi nama Swarimba (Swara Rimbang Baling ) memiliki ragam program acara seperti daring, dialog Rimbang Baling, Liputan khusus, tersedia dikanal YouTube. Sedangkan pada kanal lain Spotify diisi program Serial Alauna.

Terkait jangkauan frekuensi siaran radio yang dilakukan oleh Radio Komunitas Lintas Subayang (Rakom) untuk dapat menjangkau 
Desa disekitar kawasan SMBRBB menggunakan alat pemancar yang ditempatkan pada Desa yang ada 
di hulu. Sedangkan untuk kanal digital streaming radio, tidak lagi berbatas akan dapat didengar oleh siapapun.

Aktivitas Radio Komunitas Lintas Subayang dan Podcast Swarimba digawangi lebih dari 10 Crew yang 
aktif. Mereka mendapatkan pembekalan memproduksi podcast, menjadi host podcast, persiapan menjadi reporter, pembekalan penggunaan alat radio, menjadi admin website, pelatihan pengelolaan radio dalam penyusunan program on air maupun on off air dan pembagian tim yang bertugas.

Tidak hanya sampai disitu Radio Komunitas Lintas Subayang dan Popcast Swarimba secara aktif ikut bersama  Green radio Line berkolaborasi hingga ke Provinsi Riau, dalam kampanye lingkungan. Seperti Aksi jaga Hutan Kita dalam kampanye lingkungan, di Tahura Minas, menggaungkan nilai-nilai konservasi pada aktivitas siarannya, dan mendapat perhatian khusus saat mengikuti ajang Energy podcast Fes, di kota Pekanbaru. Para juri menobatkan Podcast Swarimba terbaik 1 menyisihkan podcast Universitas Riau, dan Podcast Sahabat Puan.

"Jurnalisme Inspiratif sangat terbangun dari podcast yang disajikan Radio Komunitas Lintas Subayang," kata Ketua Prodi Komunikasi UIN SUSKA Riau, Dr. Muhamad Badri, SP.M.SI.

Capaian-capaian dari seluruh aktivitas Rakom Lintas Subayang, diharapkan dapat terus berlanjut operasional Radio Komunitas Lintas Subayang secara mandiri, dan dapat berjalan kedepan dalam mengembangkan digitalisasi dan menjadi mata pencaharian alternatif bagi anggotanya.**

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index