iniriau.com, INHU - Jembatan Sungai Cenaku yang menghubungkan Desa Beligan, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), hanyut diterjang banjir. Peristiwa ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir, yang menyebabkan aliran sungai meluap dan menghanyutkan jembatan tersebut, Kamis (28/11/2024).
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Beligan, Juli Suprianto. Menurutnya banjir yang cukup besar disertai tumpukan kayu menggerus jembatan di Desa Beligan ini.
"Hujan yang cukup deras, Sungai Batang Cenaku meluap. Ditambah lagi dengan tumpukan sampah dan material lain yang terbawa arus, menghantam badan jembatan hingga roboh," ujar Juli.
Juli menjelaskan jembatan tersebut tengah dalam proses renovasi menggunakan dana APBD tahun 2024. Namun, pengerjaannya belum rampung dan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
"Jembatan ini masih dalam pengerjaannya. Bukan mangkrak. Hanya saja dilakukan bertahap karena terbentur anggaran. Kalau mangkrak, artinya tidak ada pengerjaan sama sekali," terang Juli.
Juli menambahkan, pada anggaran tahun 2024, pembangunan difokuskan pada pemasangan kerangka besi. Namun, untuk tahap finishing, belum ada kepastian terkait jadwal dan alokasi dana yang dibutuhkan.
"Pembangunan tahap selanjutnya cukup memakan banyak anggaran. Untuk finishing, saat ini belum diketahui kapan bisa dilaksanakan," tandasnya.
Proyek pembangunan jembatan Desa Beligan sempat menjadi sorotan publik dan media karena proses pengerjaan yang dinilai lambat. Namun, Juli memastikan pemerintah desa akan mencari solusi agar proyek tersebut dapat segera diselesaikan.
"Pembangunan jembatan ini sudah diajukan sejak era kepala desa sebelumnya, tetapi tidak pernah terealisasi. Baru kali ini bisa diwujudkan, meski secara bertahap," jelas Juli.
Juli juga mengajak masyarakat dan awak media untuk bekerja sama demi transparansi dalam pelaksanaan proyek.
"Meski jembatan mengalami kerusakan parah, pemerintah desa berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan sementara agar akses warga tidak terganggu. Dalam waktu dekat, tim teknis direncanakan turun untuk melakukan kajian dan langkah penanganan darurat," ungkap Juli.**