Dari Tepian Narosa, Berharap APBN untuk Festival Pacu Jalur

Dari Tepian Narosa, Berharap APBN untuk Festival Pacu Jalur
Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) SuhardimaN Ambi (Ist)

Iniriau.com, KUANSING - Meriah, Membludak dan Wah, itulah yang tergambar setiap kali iven Festival Pacu Jalur (FPJ) diseleggarakan di Tepian Narosa,  Kabupaten Kuantan Singingi. Festival Pacu Jalur yang sudah berumur lebih seabad ini, memang sudah menjadi icon pariwisata Tanah Kuansing.

Bagi masyarakat Kuansing,  Pacu Jalur tak semata soal kompetisi adu cepat, atau adu ligat sampai ke garis finish. Helat ini adalah pesta olahraga sekaligus olah-jiwa, dan ajang silaturahmi bagi masyarakat Kuansing yang ada di perantauan  dan di kampung.

Tak heran jika penyelenggaraan Festival Pacu Jalur setiap tahunnya mampu menyedot jutaan  orang. Ada pedagang lokal dan luar daerah, wisatawan lokal, hingga domestik.

Tak berlebihan jika Pacu Jalur bagi warga Kota Jalur ini bagai  "lebaran" kedua setelah Idul Fitri, karena terjadi ajang silaturahmi warga perantau degan sanak keluarga di kampung halaman. Maka perputaran ekonomi miliaran rupiah berlangsung selama iven.

Berdasarkan data Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kuansing,  Festival Pacu Jalur Tahun 2023 lalu, sebanyak 1.719.952 orang berkunjung ke Teluk Kuantan menyaksikan Festival Pacu Jalur.

Pada hari pertama saja ada 225.130 orang, hari kedua 367.820 orang, hari ketiga 337.356 orang, hari keempat 378.503 orang dan hari terakhir 381.115 orang.

Disbudpar Kuansing  menghitung terjadi petputaran uang miliaran rupiah, berdasarkan beberapa indikator. Diantaranya perputaran uang dari pelaku UMKM.

Pelaku UMKM binaan Pemkab Kuansing, Baznas Kuansing dan OK OC sebanyak 750 orang. Omzetnya diperkirakan mencapai Rp2 juta per hari. Kemudian, 450 pelaku UMKM yang berasal dari luar Kuansing, diperkirakan omzetnya mencapai Rp4 juta per hari. Lalu, pedagang lainnya sebanyak 2.323 orang dengan omzet per harinya Rp2,5 juta.

Perputaran uang juga terjadi dari hotel, penginapan dan homestay. Tujuh hari sebelum hari "H", hotel dan penginapan di Kuasing penuh. Menurut Kadis Pariwisata Riau  Roni..."Ekonomi masyarakat Kuansing meningkat beberapa kali lipat saat Pacu Jalur. Hotel saja H-7 sudah full."

Festival Pacu Jalur, selain bernilai sejarah, juga menyimpan potensi ekonomi besar bagi masyarakat Kuansing.(foto: int)

Bupati Suhardiman Amby menyebut, perputaran uang selama kegiatan Festival Pacu Jalur tahun 2023 mencapai Rp97 miliar. Contoh sederhana saja kata bupati, selama lima hari iven belangsung, total jumlah penonton bisa mencapai 1 juta orang. Bila satu orang saja belanja Rp50.000, maka ada Rp50 miliar dana berputar,” ungkap Bupati.

Begitu besarnya potensi FPJ untuk pariwisata nasional, membuat ive  ini kini sudah menasional, bahkan mendunia.

Tahun ini, pacu jalur kembali masuk dalam TOP 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang diluncurkan  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno Januari lalu di Jakarta. Pacu Jalur masuk  TOP 10 dari 110 KEN 2024.

Sayangnya, iven Festival Pacu Jalur (FPJ) masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Terutama dari segi pendanaan. Dari total dana Rp4,6 miliar yang diggelontorkan Pemkab Kuansing untuk iven pacu jalur Tahun 2024 ini, belum ada bantuan dari Pemerintah pusat. Padahal Pemkab Kuansing berharap betul pembiayaan FPJ setiap tahunnya juga dibantu pemerintah pusat.

"Tahun ini pemkab menanggarkan Rp4,6 miliar untuk pacu jalur. Pemrov Riau membantu Rp560 juta. Sementara dari Kementrian Pariwisata sendiri belum pernah ada bantuan dana," ujar Azhar, usai Tim Ekspedsi PWI Riau melakukan ekspedisi Pacu Jalur, awal Juli lalu.

Menurut Azhar, karena FPJ sudah masuk kalender pariwisata nasional, Pemkab Kuansing sangat berharap pembiayaann FPJ bisa masuk APBN. Dengan begitu panitia tidak terlalu bergantung pada APBD Kuantan Singingi.

"Kami memang, terutama bapak bupati berharap bapak bupati iven pacu jalur ini bisa masuk APBN. Untuk itu bapak bupati sudah melakukan berbagai upaya ke pusat. Semoga saja ada hasilnya, dan ada bantuan dari pusat untuk iven kebanggan kita ini," harap Azhar.

Dengan APBD Kuansing yang hanya Rp1. 569 triliun tahun ini dan terjadi divisit Rp46 miliar, Kuansing memang berharap banyak investor dan juga APBN untuk membiayai berbagai kegiatan. Termasuk untuk membiayai iven pacu jalur.

Tim ekspedisi PWI Riau Saksiikan Pacu Jalur

Tim Ekspedisi Pacu Jalur PWI Riau Sabtu (8/6/35) melakukan kunjungan ke Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Provinsi Riau tahun 2024. Tim Ekspedisi mendapat kesempatan langsung melihat jalannya perpacuan jalur Kecamatan Pangean di Tepian Rajo. Sebanyak 104 buah jalur berusaha menjadi yang tercepat ditengah ribuan penonton yang datang menyaksikannya.

Para awak media dari cetak dan elektronik yang datang ke Kuansing itu, terlihat ikut menikmati jalannya perpacuan jalur. Mereka ikut bersorak sorai, memberikan semangat dari tepian batang kuantan tak kala, dua buah jalur terlihat berpacu secara ketat.

Sebagai seorang jurnalis, momen yang jarang mereka saksikan itu pun diabadikan melalui handphone maupun kamera yang mereka bawa. "Memang tradisi pacu jalur ini luar biasa. Pantas saja dia masuk top 10 besar kharisma even Nusantara," kata Ketua HPN Tingkat Provinsi Riau H Fitriadi Syam.

Selain datang ingin melihat langsung tradisi pacu jalur Kuantan Singingi ini, lanjut Fitriadi Syam, mereka juga akan menyiapkan tulisan dan foto-foto menarik tentang tradisi pacu jalur Kuantan Singingi yang menjadi fokus liputan yang di lombakan dalam HPN tahun 2024 ini.

"Mudah-mudahan ini bermanfaat. Menambah pengetahuan kami sebagai jurnalis dari PWI Riau tentang tradisi Kuantan Singingi ini. Dan mudah-mudahan kawan-kawan bisa melihat dari segala sisi," ujar Fitriadi.**

Berita Lainnya

Index