iniriau.com, Kuansing - Beberapa hari belakangan, kota Jalur dihebohkan dengan pemberitaan warung remang remang yang menjamur di komplek perkantoran Pemda Kabupaten Kuantan Singingi,(Kuansing). Hal ini juga menjadi perhatian aktivis sekaligus penggiat media sosial Fuja Ibrahim.
Fuja menilai saat ini Kuansing dalam situasi darurat penyakit masyarakat (pekat). Hal ini dampak berdirinya warung remang - remang yang beroperasi di Kabupaten Kuansing.
Apalagi warung remang-remang itu berada di sekitar komplek perkantoran Pemkab Kuansing Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah. Dimana lokasi tersebut juga tidak jauh dari kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP ) Kuansing.
"Saya menilai Satpol PP Kuansing di bawah pimpinan Santy Evi Dimety, tidak berfungsi sebagai mana mestinya,"ucap Fuja kepada media, (Rabu 13/10/2023)
Untuk itu, Fuja ibrahim meminta kepada Bupati Kuansing Drs.Suhardiman Amby untuk mengevaluasi kembali kinerja Satpol PP Kuansing. Terutama Kepala Satpol PP Santy Evi Dimety, selaku pucuk pimpinan.
"Sebagai institusi penegak Perda tentu menertibkan warung remang remang merupakan tugas dari Satpol-PP. Sehingga kota jalur ini tidak dikotori oleh para perilaku maksiat," kata Fuja
Masih kata Fuja, dengan maraknya warung remang remang yang beroperasi di komplek perkantoran Pemkab Kuansing ini, diduga ada oknum yang bermain dengan pemilik hiburan malam tersebut. Sehingga Warung remang remang tersebut masih saja buka pada malam hari
"Dengan maraknya warung remang remang yang beroperasi di wilayah komplek perkantoran Pemkab Kuansing ini, patut diduga ada oknum yang bermain dengan pemilik hiburan malam tersebut," kata Fuja.
Saat awak media mencoba meminta, tanggapan kepada Kasatpol PP Kuansing melalui aplikasi WhatsApp, belum ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan. Sementara warung remang-remang masih beroperasi di kawasan yang tak jauh dari komplek perkantoran Pemkab Kuansing itu.**
