Pekanbaru, iniriau.com - Calon tuan rumah Porprov XI 2026 harus memiliki persiapan yang matang dan maksimal. Hal ini dijelaskan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, saat membuka secara resmi Musprovlub Ekspose dan Pemilihan Tuan Rumah Porprov XI, Jumat (6/10) di hotel Angkasa Garden, Pekanbaru.
"Kita saat ini melaksanakan Musprovlub Ekspose dan Pemilihan Tuan Rumah Porprov XI 2026. Saya harapkan daerah manapun yang menjadi tuan rumah Porprov harus punya persiapan matang dan maksimal," jelas Wagubri Edy saat diwawancara awak media di Pekanbaru, Jumat malam.
Wagubri Edy juga mengingatkan tuan rumah yang terpilih nantinya harus menggesa persiapan fisik dan non fisik dengan waktu yang cukup panjang tersebut.
"Tuan rumah porprov yang terpilih harus menggesa persiapan venue dan atlet sebaik mungkin, hal ini juga berlaku untuk kabupaten kota lainnya. Manfaatkan waktu yang cukup panjang ini, tiga tahun. Jangan santai dan ketika sudah dekat waktu pelaksanaan, semuanya dikerjakan terburu-buru dan jangan kerja asal-asalan," tegas Wagubri Edy.
Wasekjen KONI Pusat Ahmad Syaifuddin yang turut menghadiri acara pembukaan ekspose dan pemilihan tuan rumah Porprov, mengutarakan iven porprov memang harus dilaksanakan dua tahun sebelum PON.
"Saya sangat merespon baik kegiatan ini. Kenapa? Karena daerah sudah menentukan sikap tiga tahun ke depan, untuk melaksanakan porprov. Ini sesuai dengan kaidah yang kita bangun. Dua tahun jelang PON sudah melaksanakan porprov. Saya yakin hasilnya akan lebih baik, karena akan memberikan waktu yang cukup untuk pembinaan," jelasnya Jumat malam.
Ketua Umum KONI Riau Iskandar Hoesin menuturkan waktu tiga tahun adalah waktu yang cukup sebagai persiapan pelaksanaan porprov, karena hanya mempertandingkan 40 cabang olahraga.
"Tiga tahun waktu yang cukup untuk berbenah diri, baik itu venue dan pembinaan atlet. Saya rasa bisa, apalagi tuan rumah porprov kali ini dua kabupaten kota. Selain itu, porprov XI mungkin hanya mempertandingkan 40 cabang olahraga. Saya harap tuan rumah bisa bekerja dengan maksimal," pungkas Iskandar Hoesin mengakhiri wawancara.**
