Iniriau.com, Bengkalis - Wakil Bupati Bengkalis, Dr.H.Bagus Santoso angkat suara, terkait kondisi Bank Riau Kepri Syariah (BRKS). Sebagai kabupaten dengan saham terbesar kedua setelah Pemprov Riau, Wabup Bagus minta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berlangsung transparan, agar diketahui persoalan dan cara penyelesaiannya.
"BRK-Syariah adalah kebanggaan Riau dan Kepri. Terlepas adanya berbagai dinamika dalam proses operasionalnya, kita para pemilik saham memiliki hak dan tanggung jawab moral untuk mengingatkan para pengelola, agar bank ini dikelola secara profesional, dan harus dikembalikan ke jalan yang lurus, bila ada yang bengkok," tegas Bagus Santoso, Sabtu (22/7).
Bagus membeberkan, kinerja BRKS selama ini tidak menunjukkan peningkatan. Bahkan setelah konversi dari konvensional ke syariah pada 3 Juli 2022 lalu, kinerjanya tidak ada perubahan.
Asset bank sedikit tumbuh, namun pertumbuhannya jauh di bawah nasional. Hal yang paling mencolok dan perlu digaris bawahi menurut wabup, terus turunnya laba usaha yang berdampak pada deviden pada pemegang saham.
"Jika kita bandingkan misalnya dengan BPD NTB dan Aceh setelah konversi ke Syariah, kinerjanya terus membaik, laba meningkat," sebut Bagus, yang juga mantan wartawan ini kepada iniriau.com.
Hingga kini pihaknya menurut Bagus tidak mengetahui penyebab mundurnya dirut, Andi Buchori. Mundurnya dirut adalah peristiwa pertama sejak berdirinya BRK. Ini sejarah pertama, ada apa dengan BRKS, tanya politisi PAN ini bingung.
"Terus terang kami belum mengetahui informasi pastinya, mengapa dan salahnya apa. Kami minta dalam RUPSLB nanti dibuka secara gamblang, jangan ada yang ditutupi agar publik mengetahui. Jangan semua ini dijadikan misteri agar tidak menimbulkan fitnah. Ini demi kebaikan BRKS kedepan."
Bagus meminta RUPSLB benar-benar menjadi solusi dari "kesemrawutan" di tubuh bank milik pemerintah daerah ini. Karena itu seluruh pemegang saham harus tegas, namun tetap bijaksana mengambil keputusan.
"Yang harus dipikirkan sekarang adalah bagaiman bank ini kembali eksis dan memberikan manfaat bagi masyarakat. RUPSLB diharapkan benar-benar memberikan solusi, buka semua secara transparan, dan kembalikan bank ini ke jalan yang lurus," ujarnya tegas.
*Empat Usulan Pemkab Bengkalis*
Mewakili pemilik saham nomor dua terbesar, Wabup Bengkalis ini mengusulkan empat hal untuk perbaikan BRKS ke depan.
*Pertama,* RUPSLB harus memilih para profesional, yang asal usulnya memang seorang banker's, kredibel, berpengalaman, cakap dan punya keahlian khusus mengelola bank syariah.
*Kedua* , lihat rekam jejak direksi dan dewan komisaris sebelum menetapkannya, evaluasi seluruh jajaran direksi mulai dari direktur utama, direktur dana dan jasa, direktur pembiayaan, direktur operasional dan direktur kepatuhan. Evaluasi juga harus dilakukan terhadap komisaris utama, dan komisaris independen.
“ Ingat, kita ini sudah di zaman dunia ada di genggaman. Yang buruk pasti akan tercium keluar. Jadi pilihlah yang kompeten, yang punya keahlian, jangan pilih pengelola kelas kaleng- kaleng lagi, pasti oleng lagi nanti,” ingat Bagus Santoso.
*Ketiga* , tetapkan kriteria ketat untuk kandidat dirut/direksi. Kalau dari internal, setidaknya sudah pengalaman sebagai pemimpin cabang . Begitu juga, tempatkan pemimpin divisi yang linier dengan direktur bisnis. Pilih direktur bisnis seorang profesional di bidang perbankan.
“Sangat penting memilih profesional yang memiliki leadership, tegas dan berani mengambil keputusan dan tidam mudah diintervensi,” imbuh Wabup.
*Keempat* , keanggotaan Tim UKK dari Pemerintah Provinsi ( Tim Uji Kopentensi dan Keahlian), salah satunya diisi orang yang memang lahir dan besar di bidang perbankan.
“ Saya yakin putera Riau ada yang mumpuni di bidang ini, kalau susah kami siapkan dari Bengkalis,” katanya tersenyum penuh makna.**