Wacana Angkutan Umum Berbasis Listrik, Ini Tanggapan Ketua Komisi V DPRD Riau

 Wacana Angkutan Umum Berbasis Listrik, Ini Tanggapan Ketua Komisi V DPRD Riau
Bus transmetro Pekanbaru (foto: internet)

Pekanbaru, iniriau.com - Pemerintah mengajak masyarakat untuk mulai beralih dari menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan berbasis tenaga listrik, yang tujuannya untuk menekan emisi gas rumah kaca. Hal ini juga menjadi wacana oleh pemerintah kota Pekanbaru untuk menghadirkan bus berbasis listrik di Pekanbaru. Rencananya pemerintah kota Pekanbaru akan mengganti sistem bahan bakar bus transmetro Pekanbaru dengan menggunakan energi listrik.

Wacans angkutan umum berbasis tenaga listrik ini mendapat tanggapan dari Ketua Komisi V DPRD Riau, Robin Hutagalung. Robin menilai positif kendaraan dengan tenaga listrik ini. Namun ia tetap menegaskan apapun kebijakan pemerintah harus ada dampak positif bagi masyarakat.

"Saya menilai mobil listrik ini adalah alternatif positif melihat dengan menurunnya sumber daya bahan bakar minyak, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Hanya saja sejuh mana kesiapa. pemerintah kota dengan pengadaan mobil listrik, itu harus dipersiapkan segala infrastrukturnya. Kalau hal ini terlaksana, baik ya, karena akan menjadi ramah lingkungan sehingga polusi bisa kita minimalisir," jelas Robin mengawali wawancara saat ditemui di kantor Komisi V DPRD Riau, Selasa (25/10) di Pekanbaru.

Robin juga menegaskan setiap kebijakan dan program pemerintah harus ada imbas positif bagi masyarakat.

"Harus ada imbas positif ke masyarakat, kalau tidak buat apa program-program tersebut. Dengan adanya kendaraan berbasis listrik ini tentu saja biaya lebih murah, tarif bus transmetro sebaiknya juga dipertimbangkan untuk dikurangi. Jadi masyarakat benar-benar terbantu,"pungkas Robin menutup wawancara.

Wacana kendaraan berbasis listrik ini juga mendapat tanggapan dari sejumlah warga di Pekanbaru. Salah seorang warga Simpang Tiga, Pekanbaru Oktarianingsih menilai kendaraan dengan tenaga listrik bisa mengurangi polusi udara di Pekanbaru.

"Kalau menurut saya, kendaraan berbasis listrik ini bisa mengurangi polusi udara. Itu langkah yang bagus, tapi sebaiknya pemerintah juga memperhatikan imbasnya ke warga. Contoh, pengurangan tarif bus transmetro Pekanbaru juga nantinya harus dikurangi dan stabil. Jangan sampai nanti tarif diturunkan, tapi setelah beberapa bulan naik lagi. Pemerintah harus serius mengurangi beban masyarakat," jelas  perempuan yang bekerja di salah satu kantor kedutaan Indonesia di luar negeri ini.

Lebih lanjut, Oktarianingsih berharap pemerintah juga mengiringi kebijakan-kebijakan tersebut dengan pembangunan akses bagi masyarakat untuk mencapai bus transmetro tersebut.

"Selain itu saya berharap pemerintah juga membangun akses untuk masyarakat mencapai bus transmetro tersebut. Kita khan tinggal di daerah Tengku Bey Ujung, nah untuk sampai kedepan mencapai jalan besar bagaimana, butuh kendaraan juga khan untuk kesana. Berarti apa, bahan bakar lagi otomatis biaya lagi, polusi lagi. Saya berharap pemerintah serius dalam membuat sebuah kebijakan itu," tegas perempuan yang biasa disapa Rini mengakhiri wawancara.**

Berita Lainnya

Index