Hujan Guyur Pekanbaru, Warga Waspada Banjir, BPBD Aktifkan Tim Monitoring 24 Jam

Hujan Guyur Pekanbaru, Warga  Waspada Banjir, BPBD Aktifkan Tim Monitoring 24 Jam
Intensitas Hujan Tinggi Membuat Warga Riau Khawatir, Sabtu (20/12/2025).

Iniriau.com, Pekanbaru – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi (21/12/2025),  menyebabkan genangan air di sejumlah ruas jalan utama Pekanbaru.

Saluran drainase terlihat meluap hingga menggenangi jalan. Dampak hujan paling terasa terlihat dii Jalan Arifin Ahmad, di mana ketinggian air mencapai 30-50 cm.

Kondisi ini cukup mengganggu lalu lintas.  Ratusan pengendara roda dua terpaksa putar balik, dan sebagian  mogok di tempat.

Hal ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga menyebabkan kemacetan parah. Terutama sepeda motor yang mogok saat menerjang genangan air.

"Biasanya memang kalau hujan lebat Jalan Arifin Ahmad ini sering banjir, cuma saya kaget kali ini airnya cukup tinggi," keluh Fara, seorang pengendara sepeda motor yang mogok di lokasi, saat ditemui Minggu (21/12) pagi.

Ia menambahkan bahwa beberapa motor lain juga terendam. Pemiliknya terpaksa mendorong kendaraan sambil menghindar arus deras.

BMKG mencatat pola cuaca ekstrim ini dipicu oleh konvergensi angin monsun barat laut yang membawa uap air tinggi dari Samudra Hindia, dengan prakiraan hujan kumulatif hingga 100 mm hingga Senin besok (22/12/2025).

Risiko cuaca ini adalah banjir kilat, longsor di lereng bukit, dan gangguan listrik akibat petir, terutama di 10 kelurahan rawan seperti Simpang Tiga, Rumbai, dan Tampan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru langsung mengerahkan 50 personel untuk memantau titik-titik kritis sejak pukul 22.00 WIB Sabtu malam. Termasuk pemasangan pompa air di Jalan Kaharuddin Nasution dan Simpang Tiga.

"Kami sudah kerahkan tim monitoring 24 jam di kawasan rawan, dan warga diminta evakuasi mandiri jika air memasuki rumah," tegas Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru, Iwa Gemino, seperti dilansir dari pekanbaru.go.id Minggu, (14/12/2025).

 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Iwa Gemino (foto: Pekanbaru.go.id)

 

Iwa menambahkan bahwa tim di lapangan bukan cuma memantau kawasan di Kelurahan Simpang Tiga pasca banjir. Mereka juga terus memantau di kawasan rawan banjir lainnya di Kota Pekanbaru. "Untuk saat ini dari hasil monitoring, kondisi sudah aman dan air sudah surut," ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Edward Riansyah menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dengan normalisasi saluran drainase di sejumlah titik rawan banjir sejak awal Desember 2025.

"Kami sudah bersihkan gorong-gorong dan saluran air dari sampah dan sedimentasi, tapi kapasitas drainase memang belum maksimal menampung hujan dengan intensitas setinggi ini," ujar Edward Riansyah.

 

Pengerjaan Drainase di Jalan Arifin Ahmad (foto : Pekanbaru.go.id) 

 

Ia mengakui bahwa infrastruktur drainase Kota Pekanbaru masih memerlukan peningkatan signifikan, terutama di kawasan padat penduduk yang sistem salurannya dibangun puluhan tahun lalu dengan kapasitas terbatas. Dinas PUPR berencana mengajukan anggaran tambahan untuk proyek drainase jangka panjang di tahun 2026 mendatang.

Sementara itu, warga di kawasan terdampak mulai melakukan antisipasi mandiri dengan meninggikan barang-barang berharga dan menyiapkan jalur evakuasi.

Hendra Saputra (45), warga Kelurahan Simpang Tiga, Minggu (20/12/2025) mengatakan ia telah memindahkan perabotan elektronik ke lantai dua rumahnya sejak Sabtu malam setelah melihat intensitas hujan yang tidak biasa.

"Saya trauma dengan banjir Maret lalu yang merendam rumah sampai 1 meter. Makanya sekarang begitu hujan deras, saya langsung antisipasi. Kami juga sudah koordinasi dengan RT untuk siap-siap ke posko pengungsian kalau situasi memburuk," ungkapnya.

Beberapa warga lain juga terlihat menyiapkan perahu karet dan pelampung sebagai langkah antisipasi. Kewaspadaan masyarakat yang meningkat pasca hujan lebat ini bisa dimaklumi.

BPBD Kota Pekanbaru juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan pasokan listrik tetap aman, serta dengan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan tim medis di posko-posko pengungsian yang tersebar di 8 kecamatan.

Pihak BPBD menyediakan nomor hotline darurat 0761-8527111 yang dapat dihubungi warga selama 24 jam untuk melaporkan kondisi banjir atau meminta bantuan evakuasi. Hingga Minggu siang, situasi di sebagian besar wilayah sudah mulai membaik dengan air yang berangsur surut. Meski begitu BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk  waspada karena prakiraan hujan masih berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Warga juga diimbau  tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air dan selalu memantau informasi cuaca terkini melalui saluran resmi pemerintah daerah.**

 

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index