Tiga Cara Atasi Stres Berat atau Burn Out Saat Isolasi Mandiri

Tiga Cara Atasi Stres Berat atau Burn Out Saat Isolasi Mandiri
Ilustrasi - int
Iniriau.com, JAKARTA - Isolasi mandiri alias isoman selama kurang lebih 10 hari bagi pasien Covid-19 mungkin terasa menyesakkan. Pasien tanpa gejala dan dengan gejala ringan harus berjuang melawan Covid-19 demi kesehatan fisik.
Di sisi lain, tak bisa dipungkiri bahwa pasien juga merasa stres.  Rasa khawatir akan Covid-19 yang memburuk mungkin jadi bayang-bayang setiap hari sehingga ingin segera sembuh.
 
Di saat sudah memuncak, seseorang bisa mengalami 'burn out' atau stres berat.
 
"Burn out ini indikatornya pikiran penuh hal negatif, lelah, kelelahan. Ini wajar sebab saat isolasi mandiri minim aktivitas, minim stimulus. Mungkin isolasinya bersama pasien lain yang sama-sama mengeluh sakit, yang juga butuh didengarkan. Nuansanya negatif sehingga burn out," jelas psikolog Sustriani Saragih dalam bincang virtual bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Kamis (15/7).
 
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi burn out selama isoman Covid-19?
 
1. Eksplorasi hobi masa kecil
Sustriani menyarankan untuk eksplorasi hobi-hobi masa kecil yang sempat terlupakan. Anda memiliki waktu yang cukup banyak untuk eksplorasi.
 
"Lakukan aktivitas yang bantu pikiran lebih netral, bahagia, bisa menggambar, melukis, mendengarkan musik, menciptakan ide bisnis, semua bisa dilakukan dalam kondisi duduk," imbuhnya.
 
2. Latihan relaksasi
Relaksasi tidak hanya dengan meditasi tetapi juga dengan latihan napas. Saat menghirup napas, usahakan fokus pada aliran udara yang terasa melewati hidung, tenggorokan, lalu hembuskan lewat mulut. Nikmati tiap tarikan dan hembusan agar lebih rileks.
 
3. Buat agenda kegiatan
Buat agenda kegiatan harian mulai pagi hingga malam. Isoman bukan berarti tidak bisa beraktivitas apa-apa dan hari-hari hanya diisi nonton serial sampai mata lelah.
 
"Jadwal yang kuat, tubuh kita, mental kita lebih sehat dan enggak cuma fokus pada tubuh yang sakit. Ada kegiatan yang bikin grounding (menapak) pada realita," jelas Sustriani.
 
Anda bisa mengatur waktu misal, pagi diisi dengan gratitude exercise (menuliskan hal-hal yang disyukuri), personal hygiene, melakukan hobi, olahraga ringan dan sarapan.
 
Kemudian siang hari menghubungi teman atau sahabat, mendengarkan musik dan apresiasi film. Saat malam, bisa membaca buku atau menulis jurnal. **
 
 
Sumber : CNN

Berita Lainnya

Index