Tujuh Tanda Imun Tubuh Anda Mulai Menurun

Tujuh Tanda Imun Tubuh Anda Mulai Menurun

iniriau.com, JAKARTA-Pada masa pandemi Covid-19 ini ada baiknya tetap di rumah. Namun harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tetap aktif bergerak jadi kunci agar imun terjaga. Dengan sistem imun kuat, tubuh mampu menangkal aneka bibit penyakit termasuk Covid-19. Namun, kapan orang tahu bahwa sistem imunnya sedang tidak baik-baik saja? Saat sistem imun tubuh lemah atau menurun, akan timbul manifestasi fisik dan psikis. Kenali tanda bahayanya atau peringatan dini berikut. 

1. Selesma atau pilek

 Sebagian orang mungkin menyebut ini sebagai masuk angin atau selesma. Namun dokter dan ahli imunologi integratif, Heather Moday mengatakan ini bisa jadi tanda penurunan kekebalan tubuh.

"Untuk populasi umum, orang yang lebih sering sakit karena pilek, atau flu, atau bahkan pneumonia, biasanya berarti ada kerusakan pada sistem kekebalan tubuh," kata Moday, seperti dikutip Mind, Body, Green. CDC menyebut, suatu hal yang normal jika seseorang mengalami 2-3 kali sakit pilek per tahun. Kebanyakan bisa kembali pulih dalam 7-10 hari. Namun jika Anda perlu waktu lebih lama untuk pulih, berarti sistem kekebalan sedang berjuang untuk mengimbanginya.

2. Kelelahan 

Sebagian orang memang susah untuk beranjak dari kasur gara-gara rasa malas. Hanya saja, Anda patut curiga jika untuk beberapa lama Anda susah untuk bangun atau terjaga sepanjang hari. Ini jadi salah satu tanda sistem imun sedang terganggu. Sebagaimana dilansir Insider, ada hubungan timbal balik antara tidur dan sistem imun. Sakit atau infeksi akan berdampak buruk pada tidur, sementara tidur cukup berfungsi untuk menguatkan sistem imun. 

3. Masalah pencernaan

Selama ini mungkin Anda merasa makanan yang dikonsumsi sesuai kebutuhan nutrisi. Namun ada kalanya timbul masalah pencernaan seperti, diare, kembung, kram atau konstipasi. Hati-hati, ini bisa jadi tanda sistem imun sedang lemah. Perlu diketahui, sebanyak 70 persen jaringan sistem imun tubuh berada di usus. Saat terjadi masalah pencernaan, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi sistem imun Anda.

4. Sering timbul masalah kulit dan pemulihan lambat Apa yang terjadi pada tubuh, bisa tampak pada kulit Anda. Keira Barr, dokter kulit holistik, menuturkan riset terbaru telah menyoroti bahwa sistem kekebalan mempengaruhi jenis mikroorganisme yang hidup di kulit dan mempengaruhi risiko penyakit. Saat sistem kekebalan tubuh melemah, timbul masalah pada kulit seperti, eksim, reaksi alergi, penyembuhan luka yang lambat, infeksi bakteri, jamur atau virus. Barr menambahkan gejala masalah kulit yang berhubungan dengan sistem imun timbul karena faktor-faktor lain. Faktor ini misalnya, pola makan buruk, stres sehingga menimbulkan imunosupresi.

5. Nyeri sendi Sistem imun lemah bisa ditandai dengan nyeri sendi berulang.

Menurut Health Shots, saat sistem kekebalan lemah dalam waktu lama, akan timbul vaskulitis atau peradangan pada pembuluh darah karena gangguan autoimun atau infeksi. Selain itu, Anda bisa mengalami sendi bengkak, kaki juga sering nyeri karena peradangan lapisan sendi. 

6. Penyembuhan luka lambat 

Hal ini umum ditemui pada pasien diabetes melitus. Namun masalah penyembuhan luka yang lambat bisa juga terjadi pada orang yang sistem imunnya lemah. Sistem imun yang lemah menyulitkan kulit untuk beregenerasi sehingga luka lebih lama sembuh. Berbeda saat kondisi sehat, pemulihan dan regenerasi kulit berlangsung cepat.

Kemudian, apa yang harus dilakukan? 

Ada beberapa cara sederhana untuk mengembalikan kekuatan sistem imun. 

1. Diet seimbang. 

Makanan tertentu memang bisa menguatkan sistem imun, tetapi sebenarnya yang terpenting makan makanan dengan gizi seimbang agar semua kebutuhan nutrisi terpenuhi. - Tidur cukup. Saat tidur, tubuh melepas kekuatan pemuliha atau sitokin protektif. Ini merupakan protein yang dilepas tubuh selama tidur yang berfungsi mendorong tidur dan melawan infeksi.

2. Manajemen stres. 

Stres tidak bisa dihindari tapi bisa diatur dan dikontrol lewat meditasi, olahraga, menulis jurnal. - Praktik kebersihan. Jaga kebersihan mulai dari tubuh sendiri termasuk dengan cuci tangan, menutup mulut dengan kain saat batuk, juga menjaga luka dalam kondisi tertutup.

3. Aktivitas fisik rutin. 

Aktivitas fisik akan menjaga tulang tetap kuat, berpotensi mendorong bakteri paru keluar dan menurunkan risiko penyakit jantung.**

 

Sumber: cnn

Berita Lainnya

Index