Iniriau.com - Para astronom melihat exoplanet yang benar-benar aneh. Untuk melihat exoplanet itu astronom menggunakan Hubble Space Telescope, the Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), dan Magellan observatory.
Langit di Bumi tampak biru karena fenomena Rayleigh scattering, di mana partikel-partikel kecil di atmosfer menyaring panjang gelombang cahaya tertentu. Panjang gelombang yang lebih pendek (biru) tersebar lebih dari yang lebih panjang (merah) dan karena itulah langit di Bumi tampak biru.
Tapi, sesuatu yang aneh terjadi di planet WASP-79b. Karena tidak menunjukkan Rayleigh bertebaran seperti yang diharapkan para ilmuwan.
Saat mempelajari planet WASP-79b menggunakan spektograf, para ilmuwan berharap melihat penurunan jumlah cahaya bintang biru. Sebaliknya, mereka melihat panjang gelombang cahaya biru kurang tersebar oleh atmosfer.
“Ini adalah indikasi kuat dari proses atmosfer yang tidak diketahui yang kita tidak memperhitungkan dalam model fisik kita. Saya telah menunjukkan spektrum WASP-79b ke sejumlah kolega dan konsensus mereka itu aneh,” kata Kristin Showalter Sotzen of Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory yang dikutip dari Digital Trends, Senin (4/5/2020).
Artinya, planet WASP-79b akan memiliki langit berwarna kuning pada siang hari. Nah, para peneliti tidak tahu mengapa demikian.
“Karena ini adalah pertama kalinya kita melihat ini, kita benar-benar tidak yakin apa penyebabnya. Kita perlu mengawasi planet lain seperti ini karena itu bisa menjadi indikasi proses atmosfer yang tidak diketahui yang saat ini tidak kita pahami. Karena kita hanya memiliki satu planet sebagai contoh, kita tidak tahu apakah ini merupakan fenomena atmosfer yang terkait dengan evolusi planet ini,” ujar Sotzen.
Langit berwarna kuning di siang hari bukan satu-satunya hal ekstrem dari planet ini. Sebagai hot Jupiter, planet ini mengorbit sangat dekat dengan bintang, menyelesaikan orbit hanya dalam tiga setengah hari Bumi. Artinya, suasananya luar biasa panas hingga 3.000 derajat Fahrenheit.
Suhu itu cukup panas untuk menyebabkan besi meleleh turun ke permukaan dari mangan sulfida dan awal silikat. Selain menjadi objek menarik, para astronom berpikir mempelajari planet ini bisa membantu mereka mengetahui bagaimana planet terbentuk.**
Sumber: Inews