Healing Tipis-tipis, Ini Destinasi Wisata Rupat Utara yang Mempesona

Healing Tipis-tipis, Ini Destinasi Wisata Rupat Utara yang Mempesona
Pulau Beting Aceh. (foto:Ratih)

iniriau.com, PEKANBARU – Menikmati libur akhir pekan bersama orang-orang tercinta, diyakini bisa menambah imun tubuh dan memberikan semangat baru ketika kembali bekerja. Menikmati keindahan alam pesisir dengan menjajal sejumlah destinasi wisata di Rupat Utara, mungkin bisa menjadi pilihan alternatif anda.

Meski Provinsi Riau tidak memiliki keindahan alam yang berlimpah seperti daerah lain, namun masyarakat Riau tetap bisa menikmati keindahan pesisir pantai Rupat Utara yang berada di Kabupaten Bengkalis. Keindahan pantai dengan hamparan pasir putih yang menawan, ternyata ada banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

(Rombongan KPW Bank Indonesia Provinsi Riau dan Wartawan mengunjungi Pulau Beting Aceh, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis).

Rupat Utara adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia. Kecamatan Rupat Utara terdiri dari 8 (delapan) desa dengan ibu kota kecamatan berada di Tanjung Medang. Adapun desa-desa lain yaitu Teluk Rhu, Tanjung Punak, Puteri Sembilan, Kadur, Titi Akar, Hutan Ayu dan Suka Damai.

Kecamatan Rupat Utara mempunyai batas-batas wilayah, sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rupat, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka.

Dari Pekanbaru, perjalan ke Rupat Utara bisa ditempuh kurang lebih selama 6 jam menggunakan jalur darat dan laut. Perjalanan diawali dengan melewati tol Pekanbaru – Dumai selama 2 jam, kemudian penyeberangan Dumai – Rupat selama 1 jam dan dilanjutkan perjalan darat dari Rupat ke Rupat Utara selama 2,5 jam.

(Suasana pulau Beting Aceh Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis)
Untuk menarik wisatawan datang berkunjung, Rupat Utara memiliki potensi wisata yang meliputi wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan.

Wisata alam yang ada di Rupat seperti Pantai Pesona, Pantai Tanjung Lapin, Pantai Ketapang, Pantai Makeruh, Pantai Pasir Putih, Pulau Beting Aceh, Hutan Mangrove, Migrasi Burung (Desember) dan Penangkaran Penyu.

(Atraksi Tarian Zapin Api di kawasan Villa Anting Putri, Desa Tanjung Punak)

Sedangkan untuk wisata budaya diantaranya, Tarian Zapin Api, Kampung Budaya Suku Akit Ratas, Kampung Nelayan Tanjung Jaya, Kampung Wisata Suku Akit, Ziarah Kubur Putri Sembilan, Klenteng Vidya Sagara, Klenteng Cin Buk Kiong, Klenteng Cin Hang Keng dan Tarian Mak Yong.

Sementara itu, wisata buatan yang selalu rutin digelar di Rupat Utara seperti Festival Pantai Rupat, Festival Mandi Safar dan International Moto Cross.

(Penyebrangan ke Pulau Beting Aceh dari Pulau dari pelabuhan desa Tanjung Medang menggunakan speed boat)


Pasca dihantam Pandemi Covid-19, kini setiap daerah harus berupaya keras untuk kembali membangkitkan kondisi perekonomian masyarakat. Meski memiliki potensi yang besar, namun perkembangan pariwisata di Rupat Utara masih membutuhkan banyak sentuhan dan perhatian serius pemerintah daerah.

Dosen Universitas Riau, Ahmad Nawawi mengatakan, Rupat Utara merupakan kawasan strategis pariwisata nasional sejak tahun 2011 lalu. Namun sayangnya, hingga saat ini perkembangan pariwisata relatif masih terbatas.

“Selama hampir 11 tahun, tidak ada perkembangan yang cukup berarti bagi dunia pariwisata Rupat Utara. Ada sejumlah faktor penyebab, yang membuat pariwisata di Rupat Utara tidak berkembang. Diantaranya, jalan akses yang jauh dan rusak parah serta belum tumbuhnya jiwa enterpreneur dari masyarakat. Maklumlah, dana bagi hasil dari pemerintah pusat besar untuk Bengkalis. Peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan mulai dari promosi, pemenuhan kebutuhan infrastruktur dan regulasi,” ungkap Ahmad Nawawi.

(Keindahan Pantai Pesona, Desa Tanjung Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis)

Pemulihan sektor pariwisata, menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Perhatian khusus memang diberikan terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif, karena tak dapat dipungkiri Pandemi Covid-19 menghantam sektor ini cukup telak.Sekda Kabupaten Bengkalis, Bustami HY mengatakan, pengembangan pariwisata di Rupat Utara membutuhkan perhatian serius seluruh pihak mulai dari Pemkab Bengkalis, Pemprov Riau serta pihak investor. Pasalnya, bentangan pantai pasir putih sepanjang 17 kilometer masih sangat berpotensi untuk dikembangkan atau dikelola.

“Rupat Utara merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Pemerintah Kabupaten Bengkalis pada tahun ini, sedang giat-giatnya melakukan pembangunan agar dunia pariwisata di Rupat Utara bisa menggeliat. Selain infrastruktur jalan, kebutuhan air bersih dan listrik juga menjadi perhatian serius kami bersama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Hadirnya Pandemi Covid-19, membuat anggaran pemerintah daerah terbatas sehingga membutuhkan lebih banyak investor untuk menanamkan modal di Bengkalis,” pungkas Bustami HY.

(Keindahan Pantai Lapin Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis)

Kepala UPT Pariwisata Rupat Utara Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkalis, Nora mengungkapkan, jumlah pengunjung Rupat Utara setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Biasanya, jumlah kunjungan ke Rupat Utara akan naik drastis ketika ada momen lebaran, Festival Mandi Safar dan Festifal Pulau Rupat.

“Sepanjang tahun 2022, ada ribuan pengunjung yang datang ke Rupat Utara. Bulan Januari ada sebanyak 3.822 orang, Februari sebanyak 5.625 orang, Maret 1.800 orang, April 1.300 orang, Mei 6.186 orang dan Juni ada sebanyak 724 orang pengunjung. Banyaknya jumlah pengunjung yang datang, tentunya memberikan pendapatan bagi masyarakat tempatan dan pemerintah daerah,” sebut Nora.

Dengan mulai normalnya aktivitas masyarakat seiring dengan bergeraknya roda perekonomian, membuat pelaku usaha di sektor pariwisata kembali bergairah. Salah seorang warga Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara, Reza mengaku, Rupat Utara memiliki banyak potensi pariwisata yang jika dikelola secara serius oleh pemerintah daerah maka akan menjadi pemasukan atau Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, perbaikan dan pembangunan infrastruktur dasar harus lebih digesa pemerintah daerah.

“Mereka (wisatawan, red) yang pernah datang berkunjung ke Rupat Utara mengaku puas, karena bisa menikmati keindahan pesisir pantai. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati aneka hidangan laut yang lezat. Destinasi yang paling digemari, diantaranya adalah Pulau Beting Aceh, Pantai Lapin dan Pantai Pesona. Hanya saja, jalan akses kesini butuh perhatian karena masih jauh dan memakan waktu,” beber Reza.

(Kegiatan Capacity Building Wartawan Tahun 2022 bersama KPW Bank Indonesia Provinsi Riau di Rupat Utara tanggal 27-29 Juli 2022)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Riau, Muhammad Nur mengungkapkan, dalam rangka mendukung program 10 destinasi pariwisata prioritas nasional, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Riau mencoba menggali potensi pariwisata yang ada di daerah agar terus tumbuh. Pasalnya, sektor pariwisata diyakini bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dimasa depan.

“Kami di Riau mencoba untuk mempromosikan, bahwa Rupat Utara merupakan salah satu destinasi pariwisata bahari yang berpotensi untuk dikembangkan. Letak geografis yang strategis, membuat Riau sangat diuntungkan karena berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Untuk mendukung kawasan wisata, ada 3 hal yang harus diperhatikan. pertama, aksesbilitas yang mudah dan murah. Kedua, fasilitas atau penginapan yang mendukung. Ketiga, atraksi atau suguhan lokal yang dipertunjukan. Pemerintah daerah diminta untuk berbenah diri dan memberikan kemudahan dalam berinvestasi, sehingga bisa meyakinkan investor untuk masuk kesini,” ungkap Muhammad Nur.

Pada bulan Maret lalu, Gubernur Riau – Syamsuar telah meluncurkan Kalender Event Pariwisata Riau 2022. Dimana, ada sebanyak 113 event pariwisata yang bisa dinikmati para wisatawan sepanjang tahun 2022 ini.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau menyebutkan, dari 113 agenda pariwisata yang ada di Riau, 2 diantaranya akan di gelar di Pulau Rupat yakni kegiatan Festival Rupat dan Running 10 K. Events pariwisata ini diharapkan, mampu memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan. **

Berita Lainnya

Index