Begini Kronologi Warga Cerenti Selamat dari Terkaman Buaya Liar

Selasa, 21 Februari 2023 | 08:45:00 WIB
Ilustrasi -net

Iniriau.com, KUANSING - Konflik manusia dengan binatang buas terus terjadi di Riau. Kali ini di Kecamatan Cerenti, Kuansing seorang warga diserang buaya. Akibatnya korban  mendapatkan 11 jahitan di lengannya, Sabtu (18/2/23) sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar menjelaskan, korban diserang buaya saat mandi dipinggir Sungai Batang Kuantan.

"Korban ini selamat namun mendapatkan serangan buaya di lengan bagian kanannya," kata Andri Hansen Siregar, Senin (20/2/23).

Korban berhasil selamat dari terkaman buaya  karena korban bernama  Ahmad yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini refleks memberikan perlawanan. Kemudian, naik ke darat pulang kerumahnya mengecek luka di lengannya.

Setelah peristiwa ini, pihak KSDA yang mendapat laporan langsung turun ke lokasi melakukan mitgasi.

"Tim yang turun menyampaikan keprihatinan dan berharap peristiwa serupa tidak terjadi dikemudian hari," kata Andri.

Dari laporan yang diterima, korban mengatakan, buaya yang menyerang dirinya sepanjang lebih kurang dua meter. Korban mengaku sering beraktivitas disekitar sungai Batang Kuantan, untuk keperluan mandi hingga mencari ikan.

"Tim mitgasi diminta memasang perangkap dan memasang himbauan, karena sejak kejadian masyarakat khawatir untuk melakukan aktivitas ke sungai," kata Andri.

Selain itu, tim mitgasi ini juga turut menyampaikan informasi bahwa sungai Batang Kuantan memang merupakan salah satu habitat buaya di Riau. 

Informasi lainnya yang disampaikan, bahwa perlu diketahui bahwa agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Maka, perlunya berbagi ruang dan waktu dengan satwa tersebut. Warga dihimbau agar menghindari aktivitas di  sungai pada saat satwa buaya aktif mencari mangsa pada jam 17.00- 07.00 WIB.

Hal kedua yang perlu dilakukan, yakni pihak Desa memamsang papan informasi atau spanduk daerah rawan buaya di pinggir sungai batang kuantan sebagai peringatan. Ketiga yaitu warga desa Sikakak diminta agar tidak melakukan tindakan membahayakan terhadap satwa buaya karena merupakan satwa dilindungi.

Keempat, tim meminta kepada warga agar selalu berkomunikasi dengan pihak Balai Besar KSDA Riau dalam penanganan konflik satwa.**

 

Tags

Terkini