Rizieq: Menlu Perintahkan Staf KBRI Saudi Menangkan Jokowi

Rizieq: Menlu Perintahkan Staf KBRI Saudi Menangkan Jokowi

 

Jakarta, iniriau.com-Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memerintahkan seluruh staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Mekkah, Arab Saudi, untuk memenangkan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dengan nada mengancam.

Rizieq mengaku mendapat informasi tersebut langsung dari staf di KBRI dan KJRI.

Rizieq mengungkapkan hal itu melalui siaran video yang diunggah akun Front TV di YouTube. Pernyataan Rizieq tersebut juga dibenarkan oleh juru bicara FPI Slamet Maarif.


"Menteri Luar negeri tanpa malu malu, tanpa sungkan-sungkan secara terang-terangan, mengajak yaitu mengajak para staf dan seluruh pekerja di KBRI dan KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01 yaitu Jokowi," ucap Rizieq.

"Ini sangat kita sesalkan karena apa yang disampaikan Menteri Luar Negeri tersebut bernada ancaman dan sangat merisaukan seluruh pegawai dan staf pekerja KBRI dan KJRI," ujarnya.

Rizieq mengatakan bahwa staf di KBRI dan KJRI yang memberikan informasi kepada dirinya merasa resah. Para staf itu merasa kebebasannya dirampas.

Rizieq mengklaim juga mendapat informasi yang lebih memprihatinkan. Dia menyebut ketua tempat pemungutan suara (TPS) di daerah-daerah terpencil di Saudi dihubungi oleh petinggi parpolpengusungJokowi-Maruf.


Mereka, lanjut Rizieq, diminta untuk mencoblos kolom Jokowi-Maruf di seluruh surat suara di TPS. Para ketua TPS tersebut dijanjikan uang dan fasilitas tambahan jika melaksanakan itu.

"Tentu ini merupakan penawaran untuk pengkhianatan. Informasi sudah kita terima dan terjadi di beberapa tempat," kata Rizieq.

Rizieq lantas meminta capres nomor urut 01 Jokowi agar tidak melakukan intimidasi dan memaksa warga negara Indonesia di negara lain. Khususnya para staf KBRI dan KJRI. Rizieq menganggap tindakan tersebut tergolong kotor.

"Saya ingatkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo di Indonesia untuk tidak melakukan propaganda politik atau cara cara jorok, kotor untuk mengintimidasi yaitu para pejabat negara atau pegawai negeri dari atas sampai bawah," ucap Rizieq. (irc/cnnindonesia)

Berita Lainnya

Index