iniriau.com, Pekanbaru – Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) kini memiliki pemimpin baru! Dr. dr. TB Odih Rhomdani Wahid, Sp.BA., Subsp.DA(K)., FIAPS., MKM., CMC., FISQua, secara resmi mengemban amanah sebagai Dekan FK Unri periode 2025-2029. Pelantikan yang berlangsung khidmat pada Selasa (25/11/2025) di Gedung Rektorat Unri, menandai babak baru bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Bumi Lancang Kuning.
Rektor Universitas Riau, Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, S.E., M.Si., memimpin langsung prosesi pelantikan tersebut. Dr. Odih menggantikan Prof. Arfianti, M. Biomed, MSc, PhD, yang telah berjasa memajukan FK Unri selama empat tahun terakhir.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh para petinggi universitas, tokoh agama, serta keluarga besar Dr. Odih, yang memberikan dukungan moril dalam momen penting ini.
Pembacaan Surat Keputusan Rektor oleh Ade Suryana, M.Si., menjadi pembuka acara, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Rektor Prof. Sri Indarti. Dr. Odih dengan khidmat mengucapkan sumpah, berjanji untuk setia kepada negara, menjalankan undang-undang, serta menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugasnya.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Sri Indarti menyampaikan apresiasi kepada Prof. Arfianti atas dedikasinya selama ini. Beliau juga mengingatkan Dr. Odih mengenai tantangan besar yang menanti, terutama terkait dengan mandat dari Kementerian Kesehatan untuk membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"FK Unri harus mampu beradaptasi dengan cepat dan berinovasi untuk memenuhi tuntutan zaman. Keterbatasan sumber daya bukan menjadi penghalang, melainkan pemicu untuk mencari solusi kreatif," ujar Prof. Sri Indarti.
Rektor juga memberikan kabar gembira mengenai status aset FK Unri yang kini telah sepenuhnya menjadi milik universitas. Hal ini membuka peluang untuk melakukan pengembangan infrastruktur yang lebih optimal.
Selain itu, Rektor juga menyampaikan dukungan dari berbagai pihak, seperti bantuan fasilitas kadaver dari Pemerintah Provinsi Riau dan dukungan dari Riau Petroleum. Dana sebesar Rp5,5 miliar juga telah dialokasikan untuk pengadaan peralatan dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan.
Dr. Odih, usai dilantik, menyatakan kesiapannya untuk langsung bekerja. Ia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Unri, dengan fokus utama pada percepatan pembukaan program PPDS dan meraih akreditasi internasional.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Dukungan dari seluruh civitas akademika FK Unri sangat kami harapkan," ujar Dr. Odih.
Ia juga berjanji akan menjalin komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak, baik di tingkat universitas, pemerintah daerah, maupun pihak swasta, untuk mendukung pengembangan FK Unri.
"Kami optimis, dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, FK Unri akan semakin maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Riau," pungkas Dr. Odih.
Universitas Riau menargetkan enam program studi PPDS dapat segera dibuka, yaitu Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, Neurologi, Kulit dan Kelamin, Urologi, serta subspesialis Obgin. Proses persetujuan saat ini tengah dikebut di Kementerian Kesehatan.**
